Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop Radio, Cara Dunia Mengenal Alam Semesta

Kompas.com - 03/12/2020, 10:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Teleskop radio merupakan salah satu penemuan penting yang membuat mata dunia melihat lebih dalam alam semesta ini.

Teknologi ini telah membawa perubahan besar bagi ilmu astronomi, membawa dunia lebih mengenal beragam misteri alam semesta, seperti lubang hitam, planet, bintang, galaksi hingga beragam benda langit lainnya.

Lantas, apa itu teleskop radio?

Teleskop radio adalah instrumen penting bagi ilmu astronomi radio yang pertama kali berkembang pada awal abad ke-20.

Penemuan teleskop radio ini tidak terlepas dari peran seorang insinyur muda di Bell Laboratories, Karl G. Jansky. Jansky adalah orang pertama yang memiliki peran besar dalam kelahiran cabang baru ilmu astronomi ini.

Baca juga: Teleskop Radio Terbesar, Sistem Radar Bumi Ini Akan Dihancurkan, Kenapa?

 

Melansir Britannica, Kamis (3/12/2020) pada tahun 1933, saat sedang mencari penyebab gangguan gelombang pendek, Jansky menemukan emisi radio luar angkasa untuk pertama kalinya.

Ia pun memasang antena radio pada meja putar, sehingga perangkat ini bisa diarahkan ke berbagai bagian langit untuk menentukan arah sinyal yang mengganggu tersebut.

Instrumen tersebut tak hanya mendeteksi gangguan radio dari badai yang jauh, tetapi ternyata juga menemukan sumber 'noise' radio dari pusat Galaksi Bima Sakti.

Inilah yang kemudian menjadi deteksi awal mula gelombang radio kosmik dan menarik perhatian masyarakat dan komunitas astronomi dunia.

Baca juga: Teleskop Raksasa Bakal Dibangun NASA di Bulan, Apa Fungsinya?

 

Perangkat tersebut kemudian berkembang, setelah Grote Reber, seorang insinyur radio dan operator radio amatir membangun reflektor parabola sepanjang 9,5 meter di halaman belakang rumahnya di Wheaton, Illinois, Amerika Serikat.

Pengembangan instrumen tersebut melanjutkan penyelidikan Jansky tentang kebisingan atau gangguan sinyal radio kosmik yang ditemukannya.

Pada tahun 1944, Reber menerbitkan peta radio langit yang pertama dan setelah Perang Dunia II berakhir, teknologi yang telah dikembangkan untuk radar militer tersebut diterapkan dalam penelitian astronomi.

Teleskop radio semakin besar dan canggih, dibangun pertama kali di Australia dan Inggris Raya, kemudian di Amerika Serikat dan negara lain.

Teleskop radio di Arecibo Observatory yang dioperasikan National Science Foundation (NSF) bersama University of Central Florida mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki. Rencananya teleskop penting dalam penelitian alam semesta ini akan dinonaktifkan.UNIVERSITY of CENTRAL FLORIDA Teleskop radio di Arecibo Observatory yang dioperasikan National Science Foundation (NSF) bersama University of Central Florida mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki. Rencananya teleskop penting dalam penelitian alam semesta ini akan dinonaktifkan.

Salah satu penemuan teleskop radio terbesar yang telah banyak memberi kontribusi besar terhadap astronomi adalah Arecibo di Puerto Rico.

Sayangnya, teleskop dengan lebar mencapai 305 meter itu, harus pensiun pada bulan lalu.

Seperti dikutip dari Scienctific American, teleskop ini mengalami kerusakan parah setelah dua kabel yang penompang struktur tiba-tiba putus.

Ini adalah akhir dari salah satu teleskop radio paling ikonik dan produktif dalam sejarah astronomi dunia.

Teleskop Arecibo pertama kali dibangun pada tahun 1963 dan merupakan teleskop radio terbesar di dunia selama beberapa dekade.

Baca juga: Google Map Alam Semesta, Ilmuwan Gunakan Teleskop Ini Petakan Jutaan Galaksi

 

 

Observatorium ini juga telah banyak melahirkan banyak ilmuwan dan astronom, serta memiliki peranan penting dalam kemajuan ilmu astronomi.

Sepanjang sejarahnya, teleskop Arecibo menjadi yang pertama dalam mendeteksi keberadaan exoplanet (planet ekstrasurya) pada tahun 1992.

Tak hanya itu, teleskop tersebut telah menyelamatkan Bumi saat pertama kalinya mendeteksi keberadaan asteroid dekat planet kita.

Ada banyak fenomena di luar angkasa yang tertangkap oleh teleskop radio ini. Instrumen astronomi ini telah memberitahu dunia tentang beragam misteri alam semesta yang sebelumnya tidak pernah diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com