Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Targetkan Akhiri HIV/AIDS 2030, Bagaimana Kondisinya di Masa Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 01/12/2020, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Meskipun pandemi Covid-19 masih belum usai kejadiannya, tetapi isu HIV/AIDS tidak boleh dilupakan terutama dalam mengatasinya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid.

"Di tengah kondisi pandemi saat ini, isu HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian kita," kata Nadia dalam diskusi daring bertajuk Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas Antar Pemangku Kepentingan untuk Menuju 10 Tahun Akhiri AIDS di 2030, Senin (30/11/2020).

Sebab, perhatian terhadap isu kejadian HIV/AIDS ini telah diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidan Kesehatan yang telah mengutamakan peningkatan promotif dan pencegahan preventif dari HIV/AIDS.

Baca juga: Peta Interaktif - Merata se-Indonesia, Sebaran Anak dengan HIV/AIDS

 

Lantas, bagaimana keadaan angka kasus HIV/AIDS di tengah pandemi Covid-19 saat  ini?

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) pada triwulan II tahun 2020 hingga Juni 2020, menunjukan bahwa estimasi jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) telah mencapai 543.100 orang.

Dengan rincian, 398.784 orang telah ditemukan dan hanya 205.945 ODHA yang baru memulai konsumsi obat antiretroviral (anti-retroviral agent/ARV).

Untuk diketahui, obat ARV ini adalah obat yang diberikan sebagai upaya pengobatan guna perawatan infeksi oleh retrovirus, terutama HIV.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Begini 4 Tahap HIV Berkembang jadi AIDS

 

Selain itu, berdasarkan survei dari Durex Eduka5eks pada tahun 2019 masih memperlihatkan bahwa topik infeksi menular seksual (IMS) belum dibicarakan oleh konsumen remaja, orang tua dan pasangan menikah.

Sementara, seperti diketahui HIV/AIDS juga merupakan salah satu dari bagian penyakit infeksi menular seksual.

Bahkan, 3 dari 10 kelompok remaja di lima kota besar Indonesia masih percaya bahwa berinterksi dalam kegiatan sehari-hari bersama ODHA dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS.

"Semangat kolaborasi yang kuat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya remaja, tentang pencegahan IMS dan kesehatan reproduksi itu sangat penting," kata Nadia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com