Bayi lehar dengan antibodi Covid-19, apa artinya kebal virus corona SARS-CoV-2?
Alifah menjelaskan, dari banyak laporan terkait antibodi IgG yang diperiksa saat bayi lahir, kebanyakan bayi tidak mengalami gejala covid.
Namun, apakah kemudian si bayi akan kebal dengan Covid-19, Alifah mengatakan sejauh ini pengetahuan kita belum dapat menjawab hal tersebut.
Artinya, masih dibutuhkan banyak penelitian dan bukti ilmiah untuk menjawab hal tersebut.
Alifah pun mengatakan, pertanyaan apakah antibodi Covid-19 berarti akan membuat seseorang kebal juga berlaku untuk penyintas Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
"Kenyataannya banyak di antara mereka (penyintas Covid-19) yang mengalami re-infeksi atau terinfeksi kembali," paparnya.
Ada beberapa penyakit yang sudah terbukti dapat terjadi penularan vertikal misalnya infeksi hepatitis B pada ibu, infeksi HIV pada ibu.
"Untuk covid-19, sejauh ini belum terbukti bisa menularkan secara vertikal," pungkasnya.
Studi yang terbit di Wiley Online Library, 22 Oktober 2020, melaporkan terkait kemungkinan penularan vertikal dan antibodi alami virus corona SARS-CoV-2 di antara bayi baru lahir dengan ibu Covid-19.
Studi tersebut menganalisis 517 studi, di mana 33 artikel memenuhi kriteria inklusi seperti tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi saat lahir.
Total ada 205 bayi yang lahir dari ibu positif Covid-19 yang dipelajari.
Secara keseluruhan, 6,3 persen (sekitar 13 bayi) dinyatakan positif Covid-19 saat lahir.
Dari 33 studi yang memenuhi syarat, enam studi melaporkan tentang antibodi imunoglobulin G/M (IgG/IgM) terhadap SARS-CoV-2.
IgG/IgM terdeteksi pada 90 persen bayi (10 dari 11 bayi) yang dites negatif untuk virus Covid-19. Kadar antibodi median yang terdeteksi adalah 75,49 AU/ml (kisaran, 7,25-140,32 AU/ml) dan 3,79 AU/ml (kisaran, 0,16–45,83 AU/ml), p=0,0041, masing-masing untuk IgG dan IgM.
Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Terjadi Juga di China dan Italia
Laporan tersebut menyimpulkan, bukti saat ini mengungkapkan kemungkinan rendah penularan vertikal Covid-19 dan antibodi terhadap virus corona SARS?CoV-2 terdeteksi di antara bayi yang terpajan secara vertikal tetapi negatif.
"Penelitian lebih lanjut tentang transmisi transplasental dan besarnya antibodi alami pada bayi yang lahir dari ibu dengan Covid-19 sangat diperlukan," tulis peneliti dalam laporannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.