Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anosmia Gejala Paling Umum Covid-19, Sering Diawali Hidung Kering

Kompas.com - 01/12/2020, 07:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BGR

KOMPAS.com - Studi baru yang dilakukan peneliti Universitas Barcelona menemukan bahwa beberapa orang yang positif Covid-19 mengalami berbagai gejala di hidung, sebelum gejala yang lebih umum terlihat.

Secara khusus, penelitian tersebut menemukan bahwa gejala seperti hidung kering kerap muncul sebelum orang yang terpapar virus corona SARS-CoV-2 mengalami gejala anosmia, yakni kehilangan kemampuan penciuman dan perasa.

Dalam beberapa kasus, gejala hidung kering terjadi bersamaan dengan anosmia.

Baca juga: Gejala Covid-19 Paling Umum Bukan Batuk Kering, tapi Anosmia

Dilansir BGR, Senin (30/11/2020), secara keseluruhan, daftar gejala Covid-19 terus bertambah banyak seiring dengan data yang dikumpulkan petugas medis dan peneliti selama pandemi berlangsung.

Dalam pemberitaan sebelumnya, peneliti menemukan bahwa gejala Covid-19 yang paling umum adalah anosmia, bukan batuk kering.

Selanjutnya ada gejala seperti flu yang ditandai dengan demam, meriang, batuk kering, dan kelelahan.

Kemudian gejala lain yang juga muncul bisa berupa hidung tersumbat, tenggorokan kering, sakit persendian dan otot, radang selaput mata dan selaput lendir, sulit bernapas, hingga diare.

Bersamaan dengan itu, sebuah penelitian terbaru dari Northwestern Medicine menemukan bahwa 82 persem pasien virus corona yang memiliki gejala cukup parah sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit juga mengalami berbagai gejala neurologis di beberapa titik selama mereka sakit.

Daftar gejala neurologis yang umum termasuk kehilangan ingatan, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas untuk jangka waktu yang lama.

Hal paling menakutkan adalah banyak pasien Covid-19 mengalami gangguan neurologis berkepanjangan, hingga hitungan berbulan-bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien virus corona yang berusia dewasa atau tua cenderung mengalami gangguan neurologis untuk jangka waktu lama.

Selain itu, ada semakin banyak bukti bahwa penyintas Covid-19 menunjukkan tanda-tanda kerusakan paru-paru dan jantung berbulan-bulan setelah diagnosis awal mereka.

Baca juga: Ahli Ungkap 7 Gejala Khas Covid-19 Tingkat Ringan hingga Sedang

Bahkan, pasien tanpa gejala dapat menunjukkan tanda-tanda kerusakan paru-paru dan jantung berbulan-bulan kemudian.

"Kami sangat sedih mengetahui banyak orang yang telah sembuh total (dari Covid-19) dan tampaknya asimtomatik (tanpa gejala), saat dilakukan pemindaian dengan menggunakan resonansi magnetik, pencitraan, atau MRI, mengalami peradangan jantung," kata Dr. Anthony Fauci pada bulan September.

"Ketika Anda mengalami peradangan, Anda dapat memiliki jaringan parut. Itu bisa menyebabkan aritmia di kemudian hari atau menyebabkan kardiomiopati," papar Fauci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BGR


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com