Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Positif Corona di Singapura Lahirkan Bayi dengan Antibodi Covid-19, Kok Bisa?

Kompas.com - 30/11/2020, 16:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber ABC,Reuters


KOMPAS.com- Celine Ng-Chan, ibu asal Singapura yang baru saja melahirkan bayi laki-laki, mengaku anaknya lahir dengan kondisi memiliki antibodi Covid-19.

Seperti dikutip dari ABC, Senin (30/11/2020), Ng-Chan diketahui positif Covid-19 selama kehamilan.

Bayi yang baru dilahirkan pada bulan ini diketahui kondisinya sehat tanpa Covid-19. Akan tetapi, anehnya, bayi laki-laki tersebut lahir dengan kondisi membawa antibodi virus corona.

"Dokter menduga saya telah mentransfer antibodi Covid-19 kepadanya (bayi) selama kehamilan," kata Ng-Chan kepada Straits Times.

Baca juga: Bayi Usia 30 Jam Jadi Pasien Termuda Virus Corona

 

Sebelum melahirkan bayi laki-lakinya pada November ini, diketahui Ng-Chan tertular virus corona usai kembali dari liburan di Eropa bersama keluarganya.

Dia mengalami gejala ringan Covid-19 dan keluar dari rumah sakit setelah dirawat dua setengah pekan.

"Kehamilan dan proses melahirkan saya berjalan lancar, meski didiagnosis Covid-19 pada trimester pertama, yang merupakan tahap paling tidak stabil dalam kehamilan," kata dia.

Baca juga: Kasus Pertama Bayi di Perancis Terinfeksi Covid-19 di Dalam Rahim

 

Asal transmisi antibodi Covid-19

Associate Profesor Tan Hak koon dari KK Women's and Children's Hospital mengatakan bahwa masih belum diketahui apakah munculnya antibodi Covid-19 pada bayi baru lahir tersebut akan memberikan tingkat perlindungan terhadap infeksi penyakit ini, terlebih durasi perlindungannya.

Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masih belum diketahui bahwa apakah ibu hamil yang positif Covid-19 dapat menularkan virus corona pada janin atau bayinya selama kehamilan maupun persalinan.

Kendati demikian, hingga saat ini virus corona penyebab Covid-19 yang aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan, begitu juga pada air susu ibunya (ASI).

Ilustrasi ibu hamil positif Covid-19, penularan virus corona selama masa kehamilan dari ibu ke janin atau bayi.SHUTTERSTOCK/zffoto Ilustrasi ibu hamil positif Covid-19, penularan virus corona selama masa kehamilan dari ibu ke janin atau bayi.

Dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan pada Oktober lalu di jurnal Emerging Infectious Diseases, seorang dokter di China melaporkan adanya penurunan antibodi Covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari perempuan yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Studi lainnya juga menyebutkan bahwa hingga kini bukti penularan Covid-19 selama kehamilan jarang terjadi.

Namun, dilansir dari Reuters, sebuah penelitian kecil di Italia yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature, menunjukkan bahwa hal itu bisa saja terjadi.

Dalam studi tersebut menunjukkan bahwa antibodi Covid-19 dapat ditularkan saat ibu menyusui anak atau bayinya.

Sementara Dr Tan dari KK mengatakan bahwa ada bukti antibodi Covid-19 dapat ditularkan melalui plasenta ke bayi selama kehamilan.

Seorang pakar penyakit dan President of the Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah mengatakan bahwa antibodi muncul pada bayi baru lahir di Singapura beberapa bulan setelah ibu terinfeksi.

Hal ini menambah bukti yang lebih luas bahwa antibodi tersebut menawarkan perlindungan dari infeksi virus corona.

"Di seluruh dunia ada jutaan orang yang terinfeksi, termasuk mungkin ribuan ibu hamil. Dengan sangat sedikit laporan infeksi Covid-19 pada bayi, ini menunjukkan mungkin ada perlindungan antibodi ibu dan menyusui," imbuh Tambyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com