Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Tidur Bisa Membantu Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 29/11/2020, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Berapa jam Anda tidur semalam? Delapan jam, tujuh jam, atau malah enam jam atau kurang?

Jika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, ada baiknya Anda memperhatikan kuantitas dan kualitas tidur Anda.

Pasalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa tidur bisa membantu menurunkan berat badan dengan berbagai cara. Berikut enam di antaranya:

1. Kurang tidur faktor risiko obesitas

Waktu tidur yang pendek yakni kurang dari tujuh jam telah beberapa kali dikaitkan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi.

Baca juga: Pola Tidur Sehat Turunkan Risiko Gagal Jantung, Ini Penjelasan Sains

Sebuah analisis besar bahkan menemukan bahwa waktu tidur yang pendek meningkatkan kemungkinan obesitas sebanyak 89 persen pada orang dewasa dan 55 persen pada orang dewasa.

Masalahnya, kurang tidur dan obesitas sering kali bak lingkaran setan. Kualitas tidur yang buruk menyebabkan kenaikan berat badan, yang kemudian bisa memperparah berbagai gangguan tidur seperti sleep apnea sehingga kualitas tidur semakin buruk.

2. Kualitas tidur yang buruk meningkatkan nafsu makan

Dalam berbagai studi, para peneliti mendapati bahwa orang-orang yang kurang tidur memiliki nafsu makan yang lebih besar.

Hal ini karena tidur memang memengaruhi dua hormon yang mengatur nafsu makan, yakni ghrelin yang memberi sinyal lapar kepada otak dan leptin yang menekan rasa lapar dan mensinyalkan kenyang kepada otak.

Ketika Anda kurang tidur, tubuh justru memproduksi lebih banyak ghrelin dan mengurangi produksi leptin sehingga nafsu makan meningkat.

Baca juga: Tubuh Sangat Lelah, tapi Kok Susah Tidur? Ini Penyebabnya

3. Tidur membantu Anda membuat keputusan yang lebih sehat

Selain nafsu makan, kurang tidur juga mengurangi aktivitas di lobus frontal otak yang berperan penting dalam pembuatan keputusan dan kontrol diri.

Alhasil, Anda jadi lebih sulit untuk mengontrol diri dan keinginan makan makanan yang tidak sehat, berkalori tinggi dan mengandung banyak karbohidrat dan lemak.

4. Kurang tidur meningkatkan asupan kalori

Sebuah studi eksperimen terhadap 12 pria menemukan bahwa orang yang kurang tidur mengonsumsi lebih banyak kalori.

Ketika ke-12 partisipan hanya diperbolehkan tidur selama empat jam, asupan kalori mereka ditemukan meningkat hingga 22 persen dan asupan lemak meningkat hingga menjadi dua kali lipat dibanding ketika mereka diperbolehkan tidur selama delapan jam.

Selain disebabkan oleh alasan-alasan yang disebutkan sebelumnya, waktu terbangun yang lebih banyak sendiri mungkin juga meningkatkan kesempatan untuk makan, sehingga asupan kalori pun meningkat.

Baca juga: Kurang Tidur Terbukti Bikin Kita Sulit Bahagia, Kok Bisa?

5. Kurang tidur mengurangi laju metabolik istirahat

Tahukah Anda bahwa pada saat tidur, tubuh juga membakar kalori. Jumlah kalori ini disebut dengan laju metabolik istirahat, dan dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi, jenis kelamin dan massa otot.

Nah, berbagai riset telah menunjukkan bahwa kurang tidur mengurangi laju metabolik istirahat.

Tidak tidur sehari saja, dalam sebuah studi, ditemukan bisa mengurangi lima persen laju metabolik istirahat yang kemudian berkurang lagi 20 persen setelah makan.

Meski demikian, memang ada studi lain yang menemukan bahwa kurang tidur tidak memengaruhi laju metabolik istirahat, sehingga studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk menyelidiki kaitan ini.

6. Tidur mencegah resistensi insulin

Resistensi insulin sering dikaitkan dengan obesitas.

Untuk diketahui, resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik sehingga tubuh tidak bisa menggunakan gula darah secara optimal. Alhasil, tubuh pun memproduksi lebih banyak insulin untuk mengompensasinya.

Padahal, kebanyakan insulin membuat Anda merasa lebih lapar dan tubuh pun menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak.

Nah, kurang tidur bisa membuat sel mengalami resistensi insulin yang merupakan cikal bakal dari obesitas dan diabetes tipe 2.

Sebuah studi terhadap 11 pria menemukan bahwa tidur kurang dari empat jam selama enam hari saja bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk mengolah gula darah sebanyak 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com