Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Jerami Bukan Limbah, Bisa jadi Bahan Baku Bikin Kertas, Kok Bisa?

Kompas.com - 29/11/2020, 11:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Kebutuhan akan kertas harus diimbangi dengan sumber bahan baku, salah satunya adalah dengan memanfaatkan jerami ini," kata Widya.

Widya menjelaskan, jerami padi ini sebetulnya dapat dimanfaatkan dengan merubahnya menjadi bubur kertas dengan teknologi pulping.

Sebab, dalam pembuatan bubur kertas bahan yang dibutuhkan adalah selulosa.

Selain itu, jerami padi memiliki kandungan selulosa yang cukup baik yaitu mencapai 36 derajat, walaupun kadarnya masih di bawah tumbuhan berkayu yang mencapai 45-50 persen.

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Selembar Kertas untuk Temukan Corona dalam Air Limbah

 

Akan tetapi, diakui dia juga bahwa kegiatan mengubah jerami menjadi bubur kertas ini tidaklah mudah, karena adanya faktor penghambat yakni kandungan lignin dan sistem kristalin di dalamnya.

"Lignin yang tinggi akan menyebabkan serat menjadi kaku, sehingga mengganggu terbentuknya ikatan serat yang baik dalam pembuatan kertas," jelasnya.

Jerami padi memiliki kandungan lignin sebesar 25,99 persen, sehingga untuk mengubahnya menjadi bubur kertas (pulp) dibutuhkan proses praperlakuan untuk mengurangi hambatan yang ada.

Baca juga: Lumpur Lapindo dan Limbah Kertas Disulap Jadi Batu Bata Ramah Lingkungan

 

Proses praperlakuan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan perlakuan kimia, biologi, fisika, mekanik ataupun kombinasinya.

"Beberapa karakteristik jerami dalam proses pengolahan menjadi pulp perlu diperhatikan, seperti kadar ekstraktif dan silika jerami yang tinggi dapat mengganggu perekat bekerja dengan maksimal, silika yang tinggi dapat mempercepat penumpulan mata pisau," jelasnya.

Oleh karena itu, dalam pembuatan kertas dari jerami padi ini diperlukan perlakuan awal seperti perebusan jerami dengan air pada suhu 40 derajat celcius untuk menurunkan kadar ekstraktifnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com