KOMPAS.com - Lobster atau yang lebih dikenal dengan udang karang atau udang barong memiliki nilai ekonomi dan konsumsi yang tinggi. Hewan ini memiliki tekstur daging yang lembut, halus, gurih, dan kaya akan protein.
Pakar crustacea Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Rianta Pratiwi dalam keterangan resmi di laman LIPI mengatakan bahwa lobster tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia.
Habitat lobster tersebar di seluruh Indonesia karena hewan ini dapat hidup di perairan dangkal hingga kedalaman 100-200 meter di bawah permukaan laut dengan kisaran suhu 20-30 derajat Celsius.
"Mereka biasanya menyenangi daerah terumbuh karang, bersembunyi di dalam lubang atau dibalik batu-batu karang yang airnya dangkal di daerah tropis ataupun semi tropis," kata Rianta.
Baca juga: Polemik Lobster, Bagaimana Potensi Benih Lobster Alam di Laut Indonesia?
Rianta mengatakan bahwa lobster bukan hanya komersial di Indonesia, tapi juga hampir di seluruh dunia.
“Lobster merupakan jenis yang komersial di sepanjang pantai utara dan selatan Amerika, Afrika Mediteranean, India, Australia, Selandia Baru, dan perairan Indo-Pasifik, termasuk perairan Indonesia,” ujarnya.
Untuk jenisnya, saat ini Indonesia mempunyai tujuh jenis lobster, yaitu:
“Lobster mutiara dan lobster pasir menjadi lobster yang paling potensial untuk dikembangkan melalui sistem budidaya perikanan yang ada di Indonesia,” jelasnya.
"Meskipun memiliki morfologi yang sama, tetapi habitatnya berbeda-beda tergantung jenisnya," imbuhnya.
Dalam siklus hidupnya, Rianta menyebutkan lobster (Panulirus spp.) melewati 4 fase, yaitu:
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan