"Apa pun keputusan dari Kementerian Kesehatan, kami siap mendukung vaksin Covid-19 yang nantinya akan dibeli atau digunakan (Pfizer dan AstraZeneca), untuk diberikan izin penggunaan. Tentunya yang memenuhi aspek-aspek tersebut," jelas Penny.
Dalam kunjungan BPOM ke Bio Farma, Kamis (26/11/2020), data sementara setelah satu bulan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada sejumlah relawan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
"Sejauh ini, data yang diterima, dalam satu bulan dilihat dari aspek khasiatnya hasilnya baik. Kami positif (dengan hasil uji klinik), data-data selanjutnya masih kami tunggu dalam observasi tiga bulan, yang akan terlihat pada bulan Desember ini," jelas Penny.
Uji klinis vaksin virus corona yang dikembangkan Sinovac di Indonesia telah dilaksanakan sejak Agustus lalu kepada 1.620 sukarelawan.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer, Sputnik V, Moderna, dan Oxford AstraZeneca, Apa Bedanya?
Ketua Tim Uji Klinis Fase 3 untuk Vaksin Covid-19, Prof Kusnandi, mengungkapkan, data sampai saat ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman.
"Keamanan (vaksin Covid-19 Sinovac) sementara dapat dikatakan aman. Karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan pada subyek," ungkap Prof Kusnandi.
Prof Kusnandi mengatakan bahwa efek samping ringan hanya terjadi pada sebagian kecil sukarelawan yang mengikuti uji klinik vaksin. Bahkan, keluhan yang dilaporkan seperti pusing, pilek, dan gejala ringan lainnya.
"Tetapi, dalam dua hari (keluhan) itu hilang dan itu hanya terjadi pada 2 persen (peserta uji klinis vaksin Covid-19)," imbuh Prof Kusnandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.