KOMPAS.com - Paleontolog telah membuat penemuan yang menarik. Mereka mengungkap bahwa dinosaurus yang hidup lebih dari 80 juta tahun lalu selama periode Cretaceous ternyata mengalami infeksi tulang akut yang disebut dengan osteomielitis.
Seperti dikutip dari Smithsonian, Selasa (24/11/2020) kesimpulan itu didapat setelah Aline Ghilardi dan Tito Aureliano melakukan pemeriksaan fosil tulang kaki dinosaurus kecil dari keluarga titonosaurus.
Peneliti menemukan fosil tulang pada tahun 2006 di sebuah situs penggalian di negara bagian Sao Paulo. Peneliti melihat ada yang janggal dari fosil yang ia temukan.
Baca juga: Peneliti Ungkap Bukti Duel Maut yang Terjadi pada Dinosaurus
Peneliti menemukan bahwa fosil memiliki semacam lesi pada permukaan tulangnya.
Awalnya, Ghilardi mengira itu mungkin salah satu bentuk kanker tulang.
Namun untuk mengetahui lebih lanjut, ia pun melakukan CT scan tulang.
Dari pemindaian peneliti pun akhirnya dapat mendiagnosis lesi misterius itu bukan sebagai kanker melainkan osteomielitis.
Menurut peneliti, infeksi tersebut meluas dari dalam tulang sampai ke permukaan.
Kemungkinan hal ini menyebabkan dinosaurus menjadi kesakitan dan memiliki luka terbuka pada kulitnya.
Tak heran peneliti pun memberi julukan dinosaurus tersebut dengan istilah 'zombie dino' karena sakit yang dideritanya membuat penampilannya menjadi mengerikan.
Peneliti menyebut jika data mengenai osteomielitis selama ini jarang ditemukan bahkan dalam pengobatan modern.
Infeksi ini paling sering disebabkan oleh trauma parah, di mana tulang patah sehingga bakteri lebih mudah masuk ke tulang. Osteomielitis sering menjadi perhatian selama operasi ortopedi pada manusia.
Jadi peneliti berpendapat, melakukan studi mengenai osteomielitis ini pun dapat membantu memahami mekanisme peradangan dari waktu ke waktu.
Tak hanya menemukan bukti Osteomielitis, peneliti juga mengungkap keberadaan mikrofosil untuk pertama kalinya pada dinosaurus.
Saat mempelajari irisan tipis tulang fosil melalui mikroskop, peneliti melihat adanya mikrofosil, fosil mikroorganisme yang umumnya berukuran kurang dari satu milimeter.