Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Vaksin Covid-19 yang Berhasil Harus Didistribusikan dengan Adil

Kompas.com - 24/11/2020, 16:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

 

Namun dia khawatir bahwa negara-negara kaya akan membeli stok vaksin yang berhasil, meninggalkan negara-negara miskin dengan tangan kosong.

WHO sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa respons terhadap pandemi global harus bersifat kolektif.

Beberapa negara kini membeli banyak merek vaksin karena belum diketahui vaksin mana yang akan bekerja paling efektif dan aman,

India, Uni Eropa, AS, Kanada, dan Inggris adalah negara-negara yang mencadangkan dosis paling banyak, menurut data terbaru.

Bagaimana WHO ingin membantu negara-negara miskin?

Dr Tedros mendesak lebih banyak negara untuk bergabung dengan skema berbagi vaksin global dalam platform yang dikembangkan WHO yang dikenal sebagai Covax.

Ia mengatakan 187 negara telah mendaftar dalam program ini.

Skema tersebut bertujuan untuk mendistribusikan dua miliar dosis vaksin ke seluruh dunia pada akhir tahun 2021, tetapi mereka berjuang untuk mengumpulkan dana untuk mendistribusikan pasokan ke lebih dari 90 negara berpenghasilan rendah yang telah mendaftar.

Dr Tedros mengatakan bahwa 4,3 miliar dollar AS (Rp 61 triliun) dibutuhkan untuk mendukung pengadaan massal dan distribusi tes dan obat untuk perawatan pada akhir tahun,

Ia menambahkan bahwa proyek tersebut akan membutuhkan tambahan 23,8 miliar dollar AS (Rp 337,48 triliun) pada 2021.

Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 Pfizer Menjanjikan, tapi Ada Tantangan Cold Chain

Sementara itu, keprihatinan juga muncul atas fakta bahwa beberapa penandatangan Covax, termasuk Inggris dan Kanada, secara langsung merundingkan kesepakatan mereka sendiri dengan perusahaan farmasi.

"Mereka berinvestasi banyak di Covax, tetapi pada saat yang sama mereka mengambil dosis dari pasar ketika kita tahu permintaan akan melebihi pasokan yang tersedia," kata Andrea Taylor, seorang peneliti di Duke University di negara bagian North Carolina, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com