Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutra Satwa: Terlalu Sering Tidur, Bagaimana Koala Kawin?

Kompas.com - 22/11/2020, 13:05 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koala menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Dalam sehari, mereka akan tidur selama 18 hingga 22 jam.

Melansir Live Science, (29/6/2014), hal tersebut diakibatkan dari pola makan koala yang hanya mengonsumsi daun kayu putih yang sangat berserat dan rendah nutrisi,serta kalori.

Namun, apakah hal tersebut juga membuat koala malas kawin dan bereproduksi?

Koala merupakan hewan yang sangat soliter, mereka ditemukan di seluruh hutan kayu putih Australia.

Setiap koala memiliki daerah jelajah yang dapat mencakup beberapa hektar hingga ratusan hektar.

Meskipun wilayah jelajah ini bisa sedikit tumpang tindih, marsupial (mamalia berkantung) jarang bertemu satu sama lain.

Jika dua pejantan ada di teritorial bertemu satu sama lain, keadaan bisa menjadi buruk, tapi hal ini jarang terjadi.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Alasan Koala Tidur Sambil Memeluk Batang Pohon

Taukah Anda bahwa perkelahian yang dilakukan pejantan bisa cukup sengit di pepohonan?

"Kami pikir, pada umumnya, pertempuran itu adalah peristiwa biologis yang sangat penting bagi mereka, dan mungkin itulah sebabnya hal tersebut tak biasa terjadi," kata Bill Ellis, peneliti koala dari University of Queensland di Australia.

Koala kawin

Ellis mengatakan, bahwa pada saat musim kawin yaitu pada musim semi dan musim panas, interaksi antar hewan akan meningkat meski tidak banyak.

Pada malam hari antara pukul 24.00 hingga 04.00, pejantan melakukan panggilan kawin dengan melakukan teriakan khas, sambil duduk dengan nyaman di wilayah asalnya.

Peneliti menemukan, teriakan itu diproduksi oleh struktur di laring hewan, yang mana ini juga memberi informasi tentang ukuran koala dan unik pada setiap individu.

Para ilmuwan pernah mengira jantan terbesar dan paling dominan akan mendapatkan semua betina, yang akan mencari mereka dengan memusatkan perhatian pada panggilan keras.

Tetapi ketika Ellis dan rekan-rekannya melihat ayah dari bayi koala, Joey yang baru lahir di alam liar, mereka menemukan bahwa ukuran bukanlah segalanya.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Penguin Beri Tongkat dan Batu sebagai Tanda Cinta

Ternyata, koala betina kawin dengan jantan yang berbeda setiap tahun.

"Tampaknya para betina benar-benar menggunakan "teriakan" tersebut untuk memilih jodoh yang unik," kata Ellis.

Meski tidak sepenuhnya jelas bagaimana keadaannya, para ilmuwan berpikir ketika koala betina mendengar teriakan yang dia suka, dia akan pergi untuk menemukannya di wilayah asalnya.

Ketika seekor jantan menemukan betina di wilayahnya, dia akan mendekatinya di pohon, mengendus terus-menerus saat dia semakin dekat dengannya.

Peneliti tidak tahu bagaimana koala betina memutuskan apakah dia tertarik pada koala jantan atau tidak, tetapi dia akan menangis jika betina tidak ingin kawin dengannya.

Jantan, yang jauh lebih besar, dapat mencoba memaksakan dirinya, tetapi betina akan menggigit dan mencakar, memanjat pergi dan bahkan melompat ke cabang pohon lain.

"Dia akan melakukan segalanya dalam kapasitasnya untuk menolak," ujar Ellis.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Koala Puaskan Dahaga dengan Menjilati Batang Pohon

Ketika koala betina menerima jantan, pasangan itu akan dengan cepat memulai perkawinannya.

"Ini bukan proses yang lembut," kata Ellis.

Koala jantan akan naik ke betina dari belakang, menggigit bagian belakang lehernya dan bersetubuh sebentar dengannya.

Seperti kanguru dan kebanyakan marsupial lainnya, koala jantan memiliki penis berkepala dua dan betina memiliki dua vagina.

Betina kemudian kembali ke wilayah asalnya untuk hamil lebih dari sebulan, dia tidak akan memulai perkawinan lagi sampai keturunannya benar-benar disapih, sekitar 12 bulan kemudian.

Jantan akan melakukan hal sebaliknya, mungkin akan kawin lagi sekali atau dua kali lagi pada musim itu.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Punya 3 Vagina, Bagaimana Kanguru Betina Kawin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com