Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dipetik, Tanaman Kembangkan Kemampuan Berkamuflase

Kompas.com - 22/11/2020, 11:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan, tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional China telah berevolusi menjadi kurang terlihat oleh manusia.

Hal ini terjadi lantaran tanaman bernama Fritillaria delavayi terlalu sering dipetik oleh penduduk sekitar.

Fritillaria delavayi adalah tanaman tahunan yang memiliki daun yang hidup di lereng berbatu pegunungan Hengduan China.

Warnanya bervariasi dari abu-abu hingga coklat, atau hijau pada usia muda, dan menghasilkan satu bunga per tahun setelah tahun kelima.

Baca juga: Potensi Talas di Masa Pandemi, sebagai Tanaman Hias, Bahan Pangan hingga Obat

Umbi dari spesies fritillary telah digunakan dalam pengobatan Tiongkok selama lebih dari 2.000 tahun.

Harga yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir, telah menyebabkan terjadinya peningkatan panen.

Dan kini, dalam studi yang dilakukan oleh Institut Botani Kunming dan Universitas Exeter, peneliti menemukan jika tanaman-tanaman tersebut rupanya mengembangkan kemampuan berkamuflase, sehingga memiliki penampakan serupa dengan lingkungan sekitar di mana mereka tumbuh.

Seperti dikutip dari Phys, Sabtu (21/11/2020) tanaman yang mampu berkamuflase dengan lebih baik memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup.

Baca juga: Terungkap, Asal Muasal Kemunculan Tanaman Berbunga di Bumi

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com