Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Ditemukan di Dekat Puncak Gunung Everest

Kompas.com - 22/11/2020, 09:15 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Peneliti berhasil menemukan bukti keberadaan mikroplastik di Gunung Everest, usai menganalisis sampel salju dan aliran yang didapat dari National Geographic and Rolex Perpetual Planet Everest Expedition.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal One Earth ini memaparkan jika konsentrasi mikroplastik tertinggi berada di sekitar base camp tempat para pendaki beristirahat.

Baca juga: Peneliti Sebut Bayi Berpotensi Konsumsi Jutaan Mikroplastik dari Botol Susu

Tak hanya itu, tim peneliti juga mengungkap keberadaan mikroplastik di ketinggian 8440 meter di atas permukaan laut, tepat di bawah puncak Gunung Everest.

"Gunung Everest telah menjadi tempat sampah tertinggi di dunia," papar Imogen Napper, Penjelajah National Geographic dan ilmuwan yang berbasis di University of Plymouth.

Lebih lanjut ia menyebut kalau mikroplastik di gunung belum pernah dipelajari sebelumnya. Tetapi pada umumnya, lebih sulit dibersihkan daripada puing-puing yang lebih besar.

Mikroplastik merupakan partikel kecil plastik yang berasal dari penguraian sampah yang lebih besar secara perlahan.

Mikroplastik menimbulkan ancaman ekologi yang sangat besar, karena mudah dikonsumsi oleh hewan dan ukurannya sangat kecil, sehingga sulit dibersihkan.

Mikroplastik biasa ditemukan di lautan, tetapi tidak dipelajari dengan cermat di darat, terutama di puncak gunung yang terpencil.

"Saya benar-benar terkejut menemukan mikroplastik di setiap sampel salju yang saya analisis. Gunung Everest adalah tempat yang selalu saya anggap terpencil dan murni. Dan kita telah mencemari gunung tertinggi ini," kata Napper.

Baca juga: Gunung Mana yang Tertinggi Sedunia, Everest atau Mauna Kea?

 

Sampel salju yang dikumpulkan selama ekspedisi Everest pada musim semi 2019 telah menunjukkan jumlah serat poliester, akrilik, nilon, dan polipropilen yang signifikan.

Bahan-bahan tersebut semakin banyak digunakan untuk membuat pakaian luar ruangan berkinerja tinggi yang digunakan oleh para pemanjat.

Bahan itu juga digunakan sebagai material tenda dan tali panjat. Sehingga peneliti curiga, bahwa jenis barang itu merupakan sumber utama polusi daripada barang-barang seperti wadah makanan dan minuman.

Baca juga: Polusi Sampah Mikroplastik Bikin Kelomang Kesulitan Cari Rumah Terbaik

Meski penelitian dengan jelas menunjukkan keberadaaan mikroplastik di Gunung Everest, cara terbaik untuk membersihkan polusi ini masih harus diperhatikan.

"Saat ini upaya lingkungan cenderung berfokus pada pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah yang lebih besar. Hal itu penting, tetapi kami juga perlu mulai fokus pada solusi teknologi seperti mengubah desain kain dan menggabungkan serat alami," jelas Napper.

Para peneliti juga berharap, studi yang mereka lakukan dapat membantu menjelaskan sejauh mana polusi plastik membahayakan semua lingkungan.

"Ini mikroplastik yang ditemukan di tempat tertinggi sejauh ini. Artinya mikroplastik telah ditemukan dari kedalaman laut sampai ke gunung tertinggi di Bumi.

Dengan mikroplastik tersebar di mana-mana, saatnya untuk fokus memberikan solusi lingkungan yang tepat untuk melindungi dan merawat planet kita," pungkas Napper.

Baca juga: Ancaman Makin Nyata, Mikroplastik Telah Mencemari Kutub Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com