Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sauropoda Punya Leher Panjang dan Tubuh Raksasa, Fosil Mengungkapnya

Kompas.com - 21/11/2020, 10:04 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sauropoda merupakan hewan terbesar yang pernah hidup di muka Bumi. Bagaimana tidak, tak hanya punya bobot tubuh yang luar biasa, dinosaurus ini juga punya leher yang panjangnya setara dengan tiga bus sekolah.

Lalu bagaimana dinosaurus seperti sauropoda bisa mempunyai leher yang super panjang?

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (20/11/2020); penemuan fosil di Patagonia, Amerika Selatan, sepertinya mampu menjawab misteri tersebut.

Para paleontolog telah menemukan salah satu sauropoda besar tertua dalam sejarah, dan fosil tumbuhan di lapisan bebatuan yang mengelilingi fosil itu memberikan bukti iklim dan gambaran mengenai ekosistem semasa dinosaurus tersebut hidup.

Baca juga: Peneliti Ungkap Bukti Duel Maut yang Terjadi pada Dinosaurus

Saurupoda yang ditemukan itu pun lantas diberi nama Bagualia alba yang berasal dari Bagual Canyon, tempat fosil ditemukan, dan alba yang berarti fajar dalam bahasa Spanyol.

Dari studi yang dilakukan, para peneliti menyebut bahwa ukuran saurupoda yang besar kemungkinan merupakan respons terhadap perubahan iklim yang terjadi 180 juta tahun lalu atau pada periode Jurassic awal.

Transformasi evolusioner ini dipicu oleh letusan gunung berapi besar-besaran di belahan bumi selatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan flora yang membentuk pola makan sauropoda pemakan tumbuhan.

Pergeseran pola makan inilah yang kemudian menyebabkan banyak kelompok saurupoda menghilang, menyisakan satu garis keturunan saja yang kemudian dapat memiliki panjang tubuh hingga 40 meter dan berat 70 ton.

Baca juga: Ahli Merekonstruksi Otak Dinosaurus Tertua di Dunia, Seperti Apa?

"Ada aliran lava yang membentang lebih dari satu juta mil persegi. Ini jauh lebih besar dari apapun yang kita saksikan di zaman modern. Sejumlah besar karbondioksida dan metana dilepaskan ke atmosfer," ungkap Diego Pol, peneliti utama dari Museum Paleontologi Egidio Feruglio di Argentina.

Lebih lanjut, para peneliti memaparkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B jika perubahan flora telah membuat pohon konifer yang tinggi mendominasi lingkungan yang lebih hangat dan kering.

Dan dengan perubahan itu, satu-satunya sauropoda yang mampu selamat dari krisis adalah eusaropoda. Mereka dikenal dengan keunggulan gigi dan rahang yang mampu memotong dan menelan semua jenis tumbuhan, termasuk konifer.

Faktanya, ruang pencernaan besar dibutuhkan untuk dapat mencerna jenis tumbuhan tersebut.

Baca juga: Temuan Fosil Ungkap Perjalanan Dinosaurus Seberangi Lautan

Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa hewan-hewan mencapai ukuran yang sangat besar.

Sementara itu, menurut para peneliti, leher yang panjang merupakan bentuk adaptasi sauropoda untuk mencapai pakan mereka yang berada di tempat tinggi dan memungkinkan mereka mengakses tanaman yang berbeda tanpa menggerakakan tubuh besar mereka.

"Tubuh besar mereka mengharuskan mereka untuk makan makanan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan energi. Tapi jika harus banyak bergerak untuk mendapatkan makanan yang dibutuhkan, mereka justru akan menghabiskan lebih banyak energi lagi dan membutuhkan lebih banyak makanan," tambah Pol.

Selain itu, tubuh yang raksasa juga menghasilkan banyak panas. Penelitian lain mengusulkan bahwa sauropoda berevolusi untuk memiliki leher panjang karena dapat mengurangi panas tubuh, seperti fungsi telinga besar pada gajah modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com