Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Bisa Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Januari 2021, Apa Alasannya?

Kompas.com - 19/11/2020, 19:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), DR Penny K Lukito MCP mengatakan, Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 kemungkinan besar baru bisa dikeluarkan minggu ketiga atau keempat bulan Januari 2021. 

"Kerjasama bersama (berbagai pihak terkait) untuk menuju ekspektasi kita ke depan adalah pemberian EUA pada minggu ke-3 atau ke-4 bulan Januari (2021)," kata Penny dalam konferensi pers terkait perkembangan uji klinik vaksin Covid-19, Kamis (19/11/2020).

Namun, Penny menegaskan ekspektasi minggu-minggu akhir bulan Januari itu hanya berkaitan dengan penerbitan atau pemberian izin vaksin Covid-19 di Indonesia.

Sementara, mengenai clinical trial terhadap vaksin Covid-19 masih akan berjalan terus terlepas dari tenggat waktu target pemberian emergency use authorization.

Baca juga: Ahli AS: Vaksin Covid-19 Corona Mungkin Disetujui Akhir Tahun 2020

 

Sebab, clinical trial atau uji klinik vaksin Covid-19 itu sendiri tujuannya adalah mendapatkan data-data beserta efikasinya agar vaksin tersebut benar-benar keamanannya dan mutunya terjaga.

BPOM juga masih akan terus mengawasi pengelolaan vaksin Covid-19, dari pemilihan bahan baku, produksi, pemberian terhadap partisipan hingga distribusi vaksin itu sendiri.

Hal ini dilakukan supaya vaksin tersebut tetap terjaga mutu, keamanan serta efikasi atau khasiat yang tepat dari kandidat vaksin Covid-19 yang telah diizinkan.

 

Baca juga: BPOM: Belum Ada Kandidat Vaksin Covid-19 yang Dapat Izin Edar di Indonesia

 

Syarat pemberian penggunaan darurat

Dijelaskan Penny, syarat pemberian EUA adalah vaksin harus sudah memiliki data uji klinik fase 1 dan uji klinik fase 2 secara lengkap.

Tidak hanya itu, data analisis interim (partisipan dari Indonesia) uji klinik fase 3 untuk menunjukkan khasiat dan keamanan.

“Kami berharap agar PT. Bio Farma dan Sinovac Biotech China berkomitmen untuk memenuhi data-data tersebut, sehingga pemberian izin dapat segera dilakukan oleh Badan POM sesuai dengan rencana vaksinasi yang ditetapkan oleh Pemerintah,” tegas Penny.

Untuk diketahui, prosedur EUA vaksin Covid-19 ini mengacu pada pedoman persetujuan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO-Emergency Listing), US Food and Drug Asministration (FDA-EUA), dan European Medicines Agency (EMA-Conditional Approval).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com