Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona D614G Lebih Menular, tetapi Mudah Dimatikan Vaksin

Kompas.com - 16/11/2020, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebelumnya para ilmuwan menunjukkan bahwa mutasi virus corona SARS-CoV-2, D614G, membuat virus lebih mudah menular dengan cepat.

Namun, mutasi virus tidak selalu buruk. Mutasi virus juga menyebabkan perubahan pada protein spike yang membuat virus lebih rentan terhadap vaksin.

Protein spike adalah protein yang berbentuk paku di permukaan virus corona. Protein spike ini digunakan oleh virus corona untuk mengikat dan menyerang sel inang atau manusia.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Science, para ilmuwan di University of North Carolina di Chapel Hill dan University of Wisconsin-Madison merinci mutasi virus corona D614G.

Baca juga: Mutasi Virus Corona Penyebab Covid-19, Ini yang Ilmuwan Sudah Ketahui

Ilmuwan sudah mengetahui adanya mutasi D614G sejak beberapa bulan lalu.

Penelitian sebelumnya menunjukkan kemungkinan mutasi D614G muncul di Eropa sebelum menjadi varian paling umum di dunia.

Studi baru ini mendukung gagasan tersebut.

Mereka menemukan bahwa varian D614G bereplikasi lebih cepat dan lebih mudah ditularkan daripada virus yang berasal dari China.

Untuk lebih memahami varian ini, peneliti menginfeksi hamster dengan virus corona SARS-CoV-2 mutasi D614G dan varian asli. Kemudian hamster itu ditempatkan di samping delapan hamster yang tidak terinfeksi.

Udara bisa lewat di antara kandang, tetapi hamster tidak bisa menyentuh satu sama lain secara fisik.

Eksperimen menunjukkan bahwa varian D614G tersebut tampaknya mereplikasi sekitar 10 kali lebih cepat dan lebih menular.

"Kami melihat bahwa virus yang bermutasi (D614G) lebih mudah menular dibanding virus (asli). Ini mungkin menjelaskan kenapa virus corona yang bermutasi mendominasi manusia," kata Yoshihiro Kawaoka, penulis studi dan ahli virologi di Universitas Wisconsin-Madison, dilansir dari IFL Science, Jumat (13/11/2020).

Ilustrasi mutasi virus corona baru. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova Ilustrasi mutasi virus corona baru. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

"Virus D614G mengalahkan dan melampaui strain asli sekitar 10 kali lipat dan mereplikasi dengan sangat cepat dalam sel epitel hidung, yang merupakan organ penting potensial untuk penularan dari orang ke orang," tambah Ralph Baric, profesor epidemiologi di UNC Chapel Hill Gillings School of Global Public Health dan profesor mikrobiologi dan imunologi di UNC School of Medicine.

Baric menduga, kemungkinan varian D614G lebih mudah menular karena perubahan yang terjadi pada protein spike.

Mutasi D614G ditemukan memiliki "tutup" di ujung salah satu paku (spike), yang memungkinkannya menjadi lebih efektif dalam mengikat sel.

Namun, kekuatan pada mutasi D614G juga bisa menjadi titik lemahnya.

Baca juga: Mutasi Diam SARS-CoV-2, Mungkin Penyebab Virus Corona Sulit Dihentikan

Para peneliti berpendapat, tutup di ujung salah satu spike juga berarti memudahkan vaksin dan antibodi untuk menonaktifkan virus.

Ini artinya, virus corona yang bermutasi mungkin lebih menular, tetapi tidak selalu menyebabkan penyakit yang lebih buruk.

Seperti yang ditunjukkan penelitian sebelumnya, D614G lebih mudah untuk masuk ke dalam sel dan lebih mudah ditularkan.

Namun, tidak ada korelasi yang signifikan antara orang yang terinfeksi virus D614G dan risiko rawat inap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com