Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jutaan Cerpelai Dimusnahkan Saat Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 16/11/2020, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Mutasi virus corona telah memicu pemusnahan jutaan ekor cerpelai di Denmark.

Beberapa bagian di negara itu memberlakukan karantina wilayah setelah pihak berwenang Denmark menemukan perubahan genetik yang mereka katakan dapat berdampak pada efektivitas vaksin Covid-19 di masa depan.

Lebih dari 200 orang telah terinfeksi galur virus corona yang ditemukan pada cerpelai.

Inggris melarang semua kunjungan dari Denmark, di tengah kekhawatiran soal galur baru virus.

Baca juga: Kasus di Belanda, Virus Corona Mungkin Berasal dari Cerpelai

Para ilmuwan Denmark sangat prihatin tentang satu jenis virus yang berhubungan dengan cerpelai, yang ditemukan pada 12 orang.

Para ilmuwan mengatakan virus itu bersifat kurang sensitif terhadap antibodi tubuh. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang pengembangan vaksin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan laporan itu mengkhawatirkan, tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami implikasi perawatan dan vaksin.

"Kita perlu menunggu dan melihat apa implikasinya, tetapi saya tidak berpikir kita harus sampai pada kesimpulan apa pun tentang apakah mutasi khusus ini akan berdampak pada kemanjuran vaksin," kata kepala ilmuwan, Soumya Swaminathan.

Virus corona, seperti semua virus pada umumnya, bermutasi dari waktu ke waktu, dan tidak ada bukti bahwa salah satu mutasi yang ditemukan di Denmark meningkatkan tingkat kebahayaan bagi manusia.

Marisa Peyre, seorang ahli epidemiolog dari lembaga penelitian Prancis Cirad, mengatakan perkembangan itu "mengkhawatirkan", tetapi kami belum mengetahui gambaran lengkapnya.

"Setiap kali virus menyebar di antara hewan, itu akan berubah, dan jika terlalu banyak berubah dari yang beredar di dalam manusia saat ini, itu mungkin berarti bahwa vaksin atau pengobatan apa pun yang akan segera diproduksi mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya, "jelasnya.

Yang terjadi saat ini merupakan rangkaian peristiwa yang sangat tidak biasa: yaitu virus yang awalnya berasal dari hewan liar - kemungkinan kelelawar - beralih ke manusia, yang kemungkinan melalui inang hewan yang tidak diketahui dan memicu pandemi.

Puluhan ribu cerpelai telah dimusnahkan di Belanda sejak wabah virus corona dimulai.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Puluhan ribu cerpelai telah dimusnahkan di Belanda sejak wabah virus corona dimulai.

Cerpelai yang dipelihara dalam jumlah besar di peternakan cerpelai telah tertular virus corona dari pekerja yang terinfeksi. Dan, dalam sejumlah kasus yang kecil, virus itu telah "menyebar kembali" dari cerpelai ke manusia, sambil membawa perubahan genetik dalam proses itu.

Mutasi pada beberapa galur yang berhubungan dengan cerpelai melibatkan protein virus yang bertaji, bagian yang menjadi sasaran beberapa vaksin yang sedang dikembangkan.

"Jika mutasi ada pada protein tertentu yang saat ini ditargetkan oleh pengembang vaksin untuk memicu respons kekebalan pada manusia, itu berarti, galur baru virus dari cerpelai yang meloncat ke manusia, bahkan dengan vaksinasi, manusia akan mulai menyebarkannya dan vaksin tidak akan dapat melindungi," kata Peyre kepada BBC News.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com