Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Makanan Kekinian untuk Kesehatan, Manisnya Picu Diabetes

Kompas.com - 13/11/2020, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Roti, kukis, kue, kopi kekinian, soda, minuman boba, makanan cepat saji, serta makanan tinggi kalori dan tinggi gula lainnya seringkali membuat kita lupa akan bahaya dari makanan tersebut bagi kesehatan. Salah satu dampak buruk dari konsumsi makanan tersebut adalah Diabetes.

Menurut dr. Andi Faradilah, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Makassar, makanan atau minuman yang memicu diabetes adalah makanan yang berkalori tinggi.

Makanan ini utamanya didapatkan pada karbohidrat yang mengandung gula sederhana.

Kelebihan konsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan kejadian obesitas yang akhirnya bisa menjadi penyebab terjadinya diabetes.

Baca juga: Kenapa Sih Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak?

Andi menambahkan, makanan dan minuman ringan yang ada di pasaran selalu mengandung karbohidrat dan umumnya merupakan jenis karbohidrat sederhana.

Menurut sebuah riset makanan added sugar di Indonesia pada tahun 2018, makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah makanan dengan bentuk gula murni, kue-kue basah, roti manis, kue kering, kopi dan teh, es krim, jus kemasan, sirup, permen, coklat, minuman berenergi (isotonic), minuman karbonasi, dan lain sebagainya.

"Saat ini, sedang marak masyarakat mengonsumsi kopi kekinian. Pada dasarmya, kopi hitam mengandung nol kalori. Namun, ketika kopi hitam dicampurkan gula aren, susu, bahkan krimer, maka kadar gula dan kalori pada segelas kopi dapat menjadi tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kencing manis," sambung dr. Yohan Samudra, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Tangerang.

Yohan mengatakan, kebiasaan mengonsumsi teh berbagai rasa dengan toping (atau dikenal dengan boba) juga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus jika tidak dibatasi.

"Vanilla syrup atau brown sugar yang ditambahkan ke dalam teh saja sudah cukup berbahaya dalam jangka panjang, apalagi ditambahkan berbagai macam pilihan toping seperti boba, jelly, dan puding manis," ujar Yohan.

Hal yang sama berlaku untuk minuman kemasan dan soda berkarbonasi karena minuman tersebut mengandung kadar gula yang tinggi bahkan melebihi dari kebutuhan harian maksimal orang dewasa.

Tak hanya itu saja, menurut Yohan, makanan berkalori tinggi seperti nasi goreng, kwetiau, nasi uduk, atau nasi padang yang cenderung dimakan dalam porsi besar akan memicu terjadinya diabetes serta penyakit metabolik lainnya seperti dislipidemia dan hipertensi.

Ilustrasi nasi padangshutterstock Ilustrasi nasi padang

Selain itu, makanan cepat saji (fast food) seperti burger, french fries, pasta, dan hot dog termasuk ke dalam ultra processed food yang tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak jenuh.

Ketiga hal ini berperan dalam meningkatkan risiko obesitas dan sindrom metabolik termasuk diabetes.

"Kue dan roti juga dapat menyebabkan potensi diabetes. Campuran tepung, gula, krim, isian selai berbagai rasa, dan lapisan cokelatnya membuat kita jadi terus ingin mengonsumsinya. Tidak hanya tinggi gula, roti dan donat juga tinggi kalori," ujar Yohan.

Tak hanya itu, jajanan pasar seperti gorengan, risol, pastel, siomay, pempek, martabak, atau jenis jajanan pasar lainnya yang berbahan dasar tepung juga perlu diwaspadai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com