Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Laut Arktik Terus Mencair, Sungai yang Memanas Disebut Penyebabnya

Kompas.com - 09/11/2020, 11:05 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com- Lapisan es di kutub-kutub Bumi kian mengkhawatirkan, banyak di antaranya mulai mencari. Salah satunya yang tengah terjadi di Arktik.

Lapisan es di wilayah kutub utara ini terus mencair akibat suhu yang semakin hangat.

Sebuah studi baru menunjukkan adanya peningkatan panas dari sungai Arktik yang menjadi penyebab es laut di Samudra Arktik mencair.

Bahkan, akibat sungai-sungai ini suhu atmosfer juga semakin menghangat.

Menurut studi yang telah dipublikasikan di jurnal Science Advances belum lama ini, sejumlah sungai besar di Arktik memberikan kontribusi panas yang jauh lebih besar pada Samudra Arktik dari pada yang pernah terjadi pada tahun 1980-an.

Baca juga: Es di Permukaan Laut Arktik Berkurang Mendekati Rekor Terendah

 

Dikutip dari Phys, Senin (9/11/2020), suhu panas pada sungai disebut yang bertanggung jawab atas hilangnya 10 persen es laut yang terjadi dari tahun 1980 hingga 2015 di salah satu wilayah utama di Lautan Arktik.

Sebab, pencairan tersebut setara denagn sekitar 120.000 mil persegi es setebal 1 meter.

"Jika Alaska tertutup oleh es setebal 1 meter, 20 persen Alaska akan hilang," kata Igor Polyakov, rekan penulis dan ahli kelautan di Pusat Penelitian Arktik Internasional dan Institut Meteorologi Finlandia Fairbanks Universitas Alaska.

Studi ini dipimpin oleh Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology, dengan penulis dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Finlandia dan Kanada.

Saat musim semi, sungai memberi dampak besar dan membuat air yang memanas mengalir ke Lautan Arktik yang tertutup es dan menyebar ke bawah.

Laut Arktik di Kutub UtaraShutterstock/Kertu Laut Arktik di Kutub Utara

Begitu es laut Arktik mencair, maka air yang hangat akan mulai memanaskan atmosfer.

Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa lebih banyak energi panas sungai yang memasuki atmosfer, daripada panas yang mencairkan es dan memanaskan lautan.

Dampak paling terasa di Kutub Utara Siberia, di mana beberapa sungai besar yang mengalir ke wilayah beting (endapan) relatif dangkal yang membentang hampir 1.000 mil di lepas pantai.

Sungai Mackenzie di Kanada, adalah satu-satunya sungai besar yang berkontribusi pada pencairan es laut di dekat Alaska.

Akan tetapi, sungai-sungai kecil di negara bagian itu juga merupakan sumber panas.

Baca juga: Pertama Kali Terjadi, Es di Laut Arktik Gagal Membeku

 

Lebih lanjut Polyakov memperkirakan kenaikan suhu udara global akan terus meningkat dan menghangatkan sungai Arktik di masa yang akan datang.

Akibatnya, saat sungai memanas, maka akan ada lebih banyak panas yang akan mengalir ke Samudra Arktik dan mencairkan lebih banyak lapisan es laut serta mempercepat pemanasan di Kutub Utara.

"Ini (pencairan es laut Arktik) sangat mengkhawatirkan karena semua perubahan ini semakin cepat. Perubahann cepat itu luar biasa dalam dekade terakhir ini," kata Polyakov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com