KOMPAS.com - Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri ini menyebar dari hewan ke manusia.
Melansir CDC (Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit), orang bisa tertular penyakit ini saat mengonsumsi produk hewani yang terkontaminasi bakteri. Hewan yang paling sering terinfeksi antara lain domba, sapi, kambing, babi, rusa, moose, banteng, dan anjing.
Banyak kasus yang penyebabnya adalah karena mengonsumsi susu mentah atau tidak dipasteurisasi.
Selain itu, bakteri penyebab brucellosis juga dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Belum Usai Corona, Ribuan Warga China Terinfeksi Penyakit Brucellosis
Gejala brucellosis dapat muncul kapan saja, bukan hanya beberapa hari setelah terinfeksi, tapi beberapa bulan setelah terinfeksi. Tanda dan gejalanya mirip dengan flu, seperti:
- Demam
- Panas dingin
- Kehilangan selera makan
- Berkeringat
- Lemah
- Kelelahan
- Nyeri sendi, otot dan punggung
- Sakit kepala
Gejala brucellosis ini bisa hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian kembali lagi.
Beberapa orang mengalami brucellosis kronis dan mengalami gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah menjalani pengobatan.
Tanda dan gejala jangka panjang yang akan muncul, biasanya termasuk kelelahan, demam berulang, radang sendi, radang jantung (endokarditis), dan spondilitis - radang sendi yang memengaruhi tulang belakang dan persendian di sekitarnya.
Kapan harus ke dokter
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, brucellosis kemungkinan sulit diidentifikasi, terutama pada tahap awal, ketika gejala yang muncul seringkali menyerupai kondisi lain, seperti flu.
Temui dokter Anda jika Anda mengalami demam yang meningkat pesat, nyeri otot atau kelemahan yang tidak biasa, dan memiliki faktor risiko penyakit, atau jika Anda mengalami demam terus-menerus.
Baca juga: Musim Hujan, Waspada Flu dan Infeksi Bakteri Mematikan
3 Cara paling umum penyebaran bakteri brucellosis
1. Makan daging setengah matang atau mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi
Penyebab utama terinfeksi bakteri ini adalah dengan makan atau minum produk susu yang tidak dipasteurisasi atau mentah. Ketika domba, kambing, sapi, atau unta terinfeksi, maka susu mereka sudah pasti terkontaminasi bakteri.
Jika susu dari hewan yang tertular tidak dipasteurisasi, infeksi akan menular pada orang yang mengonsumsi susu tersebut dan atau produk keju dari susu tersebut.
2. Menghirup bakteri brucellosis
Menghirup bakteri penyebab brucellosis juga dapat menyebabkan infeksi. Risiko ini umumnya lebih besar bagi orang-orang di laboratorium yang menangani bakteri.
Selain itu, mereka yang bekerja di rumah jagal dan pengepakan daging juga berisiko terpapar bakteri dan terinfeksi.
Baca juga: Sama-sama Sebabkan Sakit, Apa Beda Infeksi Bakteri dan Virus?
3. Menyentuh darah dan cairan tubuh hewan yang terinfeksi brucellosis
Bakteri dalam darah, air mani, atau plasenta hewan yang terinfeksi dapat masuk ke aliran darah Anda melalui luka.
Hal ini meningkatkan risiko bagi pekerja yang melakukan kontak dekat dengan hewan atau ekskresi hewan (hewan yang baru lahir, janin, dan ekskresi yang mungkin terjadi sejak lahir). Beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar brucellosis:
- Pekerja rumah jagal
- Karyawan pabrik pengepakan daging
- Dokter hewan
- Pemburu binatang. Ketika mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi, paparan bakteri dapat terjadi melalui luka kulit, mengonsumsi daging buruan yang belum matang, dan menghirup bakterinya.
Kontak normal dengan hewan, seperti menyentuh, menyikat, atau bermain - tidak menyebabkan infeksi.
Sejauh ini memang jarang yang terkena brucellosis dari hewan peliharaannya, namun orang yang sistem imun tubuhnya lemah, sebaiknya menghindari penanganan anjing yang diketahui terinfeksi brucellosis.
Brucellosis tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi dalam beberapa kasus, wanita yang terinfeksi bakteri brucellosis dapat menularkan penyakitnya pada saat bayi lahir atau melalui ASI.
Bakteri ini sangat jarang ditemukan menyebar melalui aktivitas seksual, melalui darah orang yang terkontaminasi atau transfusi sumsum tulang.
Baca juga: Bakteri Kebal Antibiotik Jadi Ancaman Kesehatan di Tengah Pandemi Virus Corona
Pencegahan infeksi brucellosis
Untuk mengurangi risiko terinfeksi brucellosis, berikut yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan:
1. Hindari mengonsumsi makanan olahan susu yang tidak dipasteurisasi
Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, hanya sedikit kasus brucellosis yang dikaitkan dengan produk susu mentah dari ternak domestik.
Namun, yang terbaik adalah menghindari susu, keju, dan es krim yang tidak dipasteurisasi, apa pun alasannya. Jika Anda bepergian ke negara lain, hindari semua makanan olahan susu mentah.
2. Masak daging sampai matang
Masak semua daging hingga mencapai suhu internal 145 hingga 165 F (63 hingga 74 C). Saat makan di restoran, pesan daging sapi minimal dengan tingkat kematangan sedang.
Saat bepergian ke luar negeri, mintalah agar semua daging dimasak hingga matang.
Baca juga: Bakteri Wolbachia Sukses Tekan DBD, Bisakah Diterapkan di Seluruh Indonesia?
3. Memakai sarung tangan
Jika Anda seorang dokter hewan, petani, pemburu atau pekerja rumah jagal, kenakan sarung tangan karet saat menangani hewan yang sakit atau mati, atau saat harus membersihkan jaringan hewan, atau saat membantu hewan melahirkan.
4. Lakukan tindakan pencegahan keamanan di tempat kerja berisiko tinggi
Jika Anda bekerja di laboratorium, tangani semua spesimen dalam kondisi keamanan hayati yang sesuai.
Rumah pemotongan hewan juga harus mengikuti langkah-langkah perlindungan, seperti memisahkan lantai pembantaian dari area pemrosesan lainnya dan penggunaan pakaian pelindung.
5. Vaksinasi hewan peliharaan
Di Amerika Serikat, program vaksinasi yang agresif hampir menghilangkan brucellosis pada kawanan ternak.
Karena vaksin brucellosis hidup, dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Siapapun yang tidak sengaja terkena jarum suntik saat memvaksinasi hewan harus mendapatkan perawatan.
Baca juga: 7 Bakteri pada Makanan yang Paling Banyak Sebabkan Penyakit
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan