Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusaknya Paru-paru Korban Virus Corona Jelaskan Misteri Long Covid

Kompas.com - 05/11/2020, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Para ilmuwan terus mempelajari Covid-19, termasuk kerusakan paru-paru pada orang yang meninggal karena infeksi virus corona SARS-CoV-2 ini.

Studi terbaru menemukan bahwa kerusakan paru-paru yang terus menerus dan ekstensif dalam banyak kasus Covid-19 dapat membantu dokter memahami Long Covid.

Untuk diketahui, Long Covid adalah kondisi di mana pasien menderita gejala yang berkelanjutan selama berbulan-bulan.

Para ilmuwan yang memimpin penelitian juga menemukan beberapa karakteristik unik SARS-CoV-2 yang mungkin dapat menjelaskan kenapa bisa muncul Long Covid.

Baca juga: Mengenal Long Covid dari Gejala, Deteksi hingga Dinyatakan Sembuh

"Penemuan ini menunjukkan bahwa Covid-19 bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh kematian sel yang terinfeksi virus, tetapi kemungkinan merupakan konsekuensi dari sel-sel abnormal yang bertahan lama di dalam paru-paru," kata Mauro Giacca, seorang profesor di King's College London yang ikut memimpin riset.

Dilansir Reuters, Rabu (4/11/2020), tim peneliti menganalisis sampel jaringan paru-paru, jantung, hati, dan ginjal dari 41 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Trieste Italia antara Februari hingga April 2020.

Dalam wawancara dengan Reuters, Giacca mengatakan bahwa sementara tim risetnya tidak menemukan tanda-tanda infeksi virus atau peradangan berkepanjangan pada organ lain, mereka menemukan kerusakan yang sangat besar pada paru-paru.

Dia menyebut, hampir seluruh jaringan di paru-paru rusak dan penuh bekas luka.

Kerusakan parah

Giacca mengatakan, salah satu penyebab Long Covid adalah kerusakan parah pada jaringan paru-paru.

"Bahkan jika seseorang sembuh dari Covid-19, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat besar," katanya.

Baca juga: Long Covid, Dampak Jangka Panjang Infeksi Corona dan Gejalanya

Bukti yang berkembang dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian kecil orang yang pernah menderita Covid-19 dan pulih dari infeksi awal dapat mengalami berbagai gejala sedang termasuk kelelahan, kabut otak, dan sesak napas.

Kondisi tersebut sering disebut dengan Long Covid.

Giacca mengatakan hampir 90 persen dari 41 pasien memiliki beberapa karakteristik unik untuk Covid-19 dibandingkan dengan bentuk pneumonia lainnya.

Salah satunya adalah pasien mengalami pembekuan darah yang ekstensif di arteri dan vena paru-paru.

Karakteristik unik lainnya adalah beberapa sel paru-paru berukuran besar secara tidak normal dan memiliki banyak inti. Ini hasil dari fusi sel yang berbeda menjadi sel-sel tunggal yang besar dalam proses yang dikenal sebagai syncytia.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Kesakitan Belum Tentu Usai...

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet eBioMedicine itu juga menemukan virus corona SARS-CoV-2 masih ada di banyak jenis sel tubuh manusia.

"Kehadiran sel yang terinfeksi ini dapat menyebabkan perubahan struktural utama yang diamati di paru-paru, yang dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan dan akhirnya dapat menjelaskan Long Covid," jelas Giacca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com