Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitamin A dan Suhu Dingin Dorong Terapi Baru untuk Obesitas, Kok Bisa?

Kompas.com - 03/11/2020, 19:30 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Suhu lingkungan yang dingin dapat meningkatkan vitamin A, sehingga semakin merangsang pembakaran lemak dalam tubuh.

Lantas, apa manfaatnya bagi tubuh?

Dalam sebuah studi seperti dikutip dari Science Daily, Selasa (3/11/2020), kadar vitamin A pada manusia dan tikus dalam kondisi suhu lingkungan yang dingin mengalami peningkatan.

Dalam kondisi tersebut membantu mengubah jaringan adiposa putih 'buruk' menjadi jaringan adiposa coklat 'baik' yang dapat merangsang pembakaran lemak dan pembentukan panas dalam tubuh.

Baca juga: Studi Baru Buktikan Manfaat Teh Hijau Obati Lemak Hati pada Obesitas

 

Penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti yang dikepalai oleh Florian Kiefer dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme MedUni Vienna.

Studi yang telah dipublikasikan di jurnal Molecular Metabolism ini menjelaskan bahwa ada "transformasi lemak" yang disertai dengan peningkatan konsumsi energi, hal ini dianggap sebagai pendekatan yang menjanjikan untuk pengembangan terapi baru untuk obesitas. 

Setidaknya dua jenis lemak yang dapat dilihat pada manusia dan mamalia, yakni jaringan adiposa putih dan coklat. Selama perkembangan obesitas, kelebihan kalori biasanya akan disimpan dalam lemak putih.

Baca juga: Ke Mana Perginya Lemak yang Terbakar Saat Olahraga?

 

Sebaliknya, lemak coklat akan membakar energi dan karenanya menghasilkan panas. Lebih dari 90 persen timbunan lemak tubuh pada manusia berwarna putih, biasanya terletak di perut bagian bawah dan paha atas.

Dengan mengubah lemak putih menjadi lemak coklat bisa menjadi pilihan terapi baru untuk melawan penambahan berat badan dan obesitas.

Studi yang dilakukan sekelompok peneliti ini menunjukkan bahwa penggunaan dingin secara moderat dapat meningkatkan kadar vitamin A dan pengangkut darahnya, protein pengikat retinol, pada manusia dan tikus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com