Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 10:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis


KOMPAS.com - Jika dibandingkan dengan sakit kepala lainnya, migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan sensasi berdenyut intens dan biasanya terjadi di satu area kepala.

Selain itu, bisa juga disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya atau suara.

Secara umum, sakit kepala migrain sangat menyakitkan dan dapat mengganggu keseharian. Apalagi, migrain selalu datang tiba-tiba tanpa peringatan, atau didorong oleh pemicu tertentu yang diketahui.

Penderita migrain kronis tentu mengetahui hal ini dengan sangat baik - rasa sakit yang melemahkan dan selalu menyerang Anda pada waktu yang salah.

Baca juga: Migrain dan Sakit Kepala, Tahukah Bedanya?

Akhirnya, pereda nyeri seperti ibuprofen seringkali menjadi ‘senjata ampuh’ untuk melawan migrain.

Melansir Health Cleveland Clinic, spesialis pengobatan integratif Melissa Young, MD mengatakan, pendekatan pengobatan fungsional integratif harus dimulai dari dasar.

"Kami perlu menilai pola makan, tingkat nutrisi, kebiasaan tidur, hidrasi, dan stres, yang semuanya merupakan pemicu umum migrain dan sakit kepala," ujarnya.

Kabar baiknya, untuk mengatasi migraine taks elalu harus dengan obat. Berikut delapan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain kronis tanpa harus menenggak obat-obatan:

1. Sering makan

Makan dalam porsi kecil dan sering membuat gula darah Anda stabil dan membantu mengendalikan migrain.

Cobalah mengikuti pola makan yang sebagian besar berasal dari Mediterania - tinggi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, seperti ayam kampung, dan lemak sehat, seperti salmon, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta minyak zaitun.

Diet Mediterania telah terbukti mengurangi risiko stroke, serangan jantung, dan kematian terkait masalah jantung sebesar 30%.

2. Penuhi kebutuhan nutrisi

Dokter Anda juga harus memeriksa kekurangan nutrisi.

“Tampaknya ada hubungan antara produksi energi mitokondria di sel tubuh Anda dan migrain,” kata Dr. Young.

"Memastikan Anda memiliki tingkat CoQ-10 yang tepat, khususnya vitamin B2 dan magnesium, sangat membantu dalam pencegahan dan pengobatan migrain."

Selain migrain, menurutnya, kadar magnesium yang rendah juga dapat menyebabkan sembelit, kram otot, fibromyalgia, kelelahan dan kecemasan.

Baca juga: Minum 3 Gelas Kopi dalam Sehari Bisa Picu Migrain, Lakukan Hal Ini

 

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

3. Perhatikan pemicu dari makanan

Apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh, dapat memicu serangan migrain. Konsumsi kafein dalam jumlah sedang, termasuk kopi biasa dan tanpa kafein, obat bebas, dan obat resep.
Selain itu, hindari:

- Makanan yang tinggi monosodium glutamat (MSG).

- Nitrat ditemukan dalam daging olahan, pepperoni, dan hot dog.

- Sulfit pada salad, anggur, dan buah kering.

- Pemanis buatan.

- Gorengan berminyak.

"Perhatikan reaksi apa pun setelah mengonsumsi keju, cokelat, alkohol, serta makanan fermentasi dan acar, yang juga merupakan pemicu umum," kata Dr. Young.

"Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan diet eliminasi makanan untuk menentukan apakah Anda memiliki alergi terhadap makanan, termasuk gluten."

Baca juga: Sains Jelaskan Kenapa Merokok Bikin Sakit Kepala Migrain

4. Mengelola stres

Meskipun stres adalah bagian hidup yang tak terhindarkan, membuat perubahan gaya hidup untuk mengelola stres juga dapat mengurangi jumlah dan keparahan migrain dan sakit kepala karena tegang.

“Saya mengajarkan meditasi kepada pasien saya, termasuk meditasi kesadaran dan mantra,” kata Dr. Young.

"Pernapasan diafragma dan teknik pernapasan 4-7-8 adalah alat yang ampuh untuk mengurangi dampak stres pada tubuh."

Chiropractic, akupunktur, dan terapi pijat juga dapat meredakan migrain. Jika Anda memutuskan untuk mengambil cara ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlatih, yang dapat membuat rencana perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik Anda.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, penting untuk menemukan penyedia layanan yang berpengalaman dalam mencari dan mengidentifikasi akar penyebab migrain.

"Dari perspektif saya, pengobatan integratif fungsional menilai penyebab yang mendasari setiap pasien dan menyesuaikan pengobatan mereka," katanya.

“Seringkali ada kecenderungan genetik yang mendasari migrain, tetapi ketika kami mengidentifikasi dan menangani pemicu unik pada setiap orang, kami melihat peningkatan dalam keparahan dan frekuensi sakit kepala mereka.”

5. Istirahat dalam ruangan tenang dan gelap

Menurut Janine Good, MD, profesor neurologi di University of Maryland Medical Center di Baltimore, banyak penderita migrain melaporkan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Maka, buatlah kamar tidur Anda gelap dan tenang, untuk membantu tidur.

“Tidak semua sakit kepala merespons saat tidur, tetapi bahan kimia yang dilepaskan di otak Anda selama tidur dapat membantu meringankan rasa sakit Anda,” katanya.

Selain itu, jika Anda sensitif terhadap suara, mematikan semua suara di sekitar Anda dapat membantu meredakan migrain.

Baca juga: Penyebab Sakit Kepala Menurut Lokasinya, dari Belakang, Depan, hingga Samping

 

6. Menjaga tubuh terhidrasi

National Headache Foundation menyebutkan, dehidrasi sering kali menjadi pemicu migrain, dan mengisi kembali cairan tubuh dapat memulihkan keseimbangan air dan elektrolit tubuh.

Jika Anda termasuk orang yang sulit minum air putih, tambahkan irisan lemon atau jeruk nipis agar air terasa lebih enak, sehingga Anda dapat minum lebih banyak. Selain itu batasi kafein, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

7. Olahraga

Berjalan cepat dapat membantu meredakan nyeri migrain. Ini karena latihan aerobik membuat darah Anda mengalir dan mengurangi stres.

“Olahraga membuat hormon perasaan-baik alami tubuh Anda mengalir,” kata Good.

Jika Anda mencari opsi olahraga berdampak rendah, Migraine Research Foundation menyarankan yoga atau tai chi.

8. Memijat kepala

Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), memijat dapat membantu otot Anda rileks.

Namun, beberapa orang yang mengalami migrain kemungkinan sangat sensitif terhadap sentuhan, dan pijatan bisa membuat mereka merasa lebih buruk.

Sebagian lainnya mungkin menemukan bahwa memijat pelipis kepala merangsang sirkulasi dan membantu mereka untuk rileks.

Jika setelah melakukan cara di atas, migrain tak kunjung reda, ada baiknya segera berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Kelelahan dan Sakit Kepala, Gejala Covid-19 Paling Umum pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com