Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Obat Diabetes Bisa Mencegah Penyakit Parkinson

Kompas.com - 02/11/2020, 20:25 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak penelitian telah mengungkap, bahwa diabetes tipe 2 meningkatkan risiko penyakit Parkinson.

Demikian juga dengan sebuah studi baru yang juga menunjukkan kaitan hal yang sama. Namun, di sisi lain, studi terbaru ini menemukan obat yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes dapat digunakan untuk membantu mencegah Parkinson.

Dari data yang ada, pada 2015, 6,2 juta orang di seluruh dunia hidup dengan Parkinson, yang mana ini menjadi penyebab hampir 120.000 kematian setiap tahun.

Melansir IFL Science, penelitian yang telah dilaporkan dalam jurnal Brain ini, memeriksa catatan pasien dari 100.288 orang dengan diabetes tipe 2 menggunakan database Jaringan Perbaikan Kesehatan Inggris.

Baca juga: Benarkah Kopi dan Teh Hijau Turunkan Risiko Kematian Penderita Diabetes?

Peneliti menemukan, meskipun kebanyakan penderita diabetes tidak mengembangkan Parkinson, kondisi tersebut meningkatkan risikonya.

Namun, Parkinson tampaknya tidak terjadi pada orang yang diobati dengan dua pengobatan diabetes, yaitu GLP-1 agonist (seperti exenatide) dan penghambat DPP4.

Setelah masa tindak lanjut rata-rata selama tiga tahun, pasien dengan pengobatan tersebut cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap Parkinson, dibandingkan dengan penderita diabetes yang memakai obat lain.

“Penelitian kami telah memperkuat bukti bahwa ada hubungan antara diabetes tipe 2 dan penyakit Parkinson, meski memang kebanyakan orang dengan diabetes tidak mengembangkan Parkinson,” kata salah satu penulis utama, Profesor Tom Foltynie dari University College London (UCL) dalam sebuah pernyataan.

Exenatide saat ini sedang diselidiki sebagai pengobatan potensial untuk Parkinson.

Sebuah studi awal menunjukkan, orang yang menyuntik dirinya dengan obat pelawan diabetes ini setiap minggu selama setahun, terbukti lebih baik dalam tes gerakan, dibanding mereka yang menyuntikkan plasebo.

Para peneliti sekarang sedang mempertimbangkan untuk beralih ke uji klinis Fase 3 dan berencana merekrut 200 orang untuk itu.

Foltynie menambahkan, kemungkinan ini akan berguna bagi dokter untuk memertimbangkan faktor risiko lain pada penyakit Parkinson saat meresepkan obat untuk diabetes tipe 2, tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan implikasi klinis.

“Kami telah menambahkan bukti, bahwa exenatide dapat membantu mencegah atau mengobati penyakit Parkinson, semoga ini memang memengaruhi perjalanan penyakit dan tidak hanya mengurangi gejala, tetapi kami tentu perlu melanjutkan uji klinis kami sebelum membuat rekomendasi,” tambah Profesor Foltynie.

Baca juga: Seorang Pria Alami Gejala Parkinson Setelah Terinfeksi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com