Rantai penularan polio itu akan berhenti seutuhnya, jika secara global sudah tidak ada lagi negara yang berpeluang menularkan virus polio ini.
Penularan virus polio itu sendiri diketahui bisa melalui percikan air liur atau droplet ketika penderita batuk atau bersin, juga bisa menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja pasien terinfeksi, karena virus ini dapat berkembang di usus manusia.
Vensya berharap agar seluruh masyarakat bisa meningkatkan kesadaran mengenai penyakit polio ini, sehingga generasi mendatang benar-benar terbebas dari ancaman polio seutuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni), Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD-KAI mengatakan bahwa vaksin polio itu masih sangat diperlukan oleh kita hingga saat ini.
Baca juga: Peneliti Indonesia Buat Kartu Ucapan Tahun Baru Sekecil Virus Polio
" Vaksin polio secara aktif akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab polio pada anak-anak maupun orang dewasa," tegasnya.
Senada dengan Iris, dokter spesialis anak konsultan, DR Dr Eddy Fadlyana SpA(K) MKes juga menuturkan, vaksinasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio atau lumpuh layu yang bisa membuat kelumpuhan bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
WHO Strategic Advisory Group of Experts pun merekomendasikan semua negara untuk memasukkan setidaknya satu dosis vaksinasi IPV (inactivated polio vaccine) ke dalam program vaksinasi rutin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan