Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Termometer Hingga Manfaatnya di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/10/2020, 19:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Termometer adalah alat pengukur suhu, yang tentunya saat ini menjadi sangat penting semenjak adanya pandemi Covid-19.

Sejak pandemi ini merebak, deteksi awal dugaan infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, dilakukan salah satunya dengan deteksi suhu tubuh dengan termometer.

Kata termometer awalnya berasal dari bahasa Yunani, thermos yang berarti 'panas' dan metron yang berarti 'ukur'.

Suhu merupakan representasi numerik dari panas atau dingin, dibandingkan dengan garis pangkal, biasanya titik di mana air membeku dan mendidih.

Baca juga: Salah Kaprah Isu Thermo Gun, Ini Beda Inframerah dan Laser pada Termometer

 

Dalam meteorologi, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (28/10/2020), suhu mengukur kandungan panas atmosfer, sedangkan pada kebanyakan kasus, suhu mengukur seberapa banyak panas yang ada dalam entitas tertentu dalam cairan, seperti air, atau padatan, seperti tanah. 

Lantas, bagaimana sejarah termometer ini berkembang?

Seorang ilmuan dan dokter Yunani bernama Galen melakukan pengukuran suhu yang pertama pada 170 M. Ia mendokumentasikan suhu 'netral' standar dari air yang mendidih dan es. Selanjutnya, menambahkan masing-masing empat derajat di kedua sisi suhu netral.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Bukan Sebagai Pengobatan Kanker, Kemoterapi Dulu untuk ini...

 

Konsep awal dari pengukuran suhu yang cukup baru, yakni dikenal dengan termoskop, yakni  termometer tanpa skala dan merupakan pendahulu termometer modern.

Sekitar tahun 1593, ada banyak penemu yang mulai mengerjakan dan mengembangkan termoskop. Akan tetapi, nama Galileo Galilei yang lebih dikenal sebagai penemu termometer yang hingga hari ini menjadi cikal bakal pengembangan termometer di dunia.

Berkembangnya termometer suhu tubuh

Galileo adalah seorang penemu yang berasal dari Italia, dia juga dikenal turut mengembangkan teleskop, meski bukan orang yang menemukan teleskop pertama kalinya.

Termoskop dapat menunjukkan perbedaan suhu yang memungkinkan pengamat untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang semakin panas atau dingin. Namun, termoskop tidak dapat memberikan suhu yang tepat dalam derajat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com