Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan TNK bisa Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo

Kompas.com - 26/10/2020, 18:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Sebuah foto beredar saat seekor komodo menghadang mobil truk pengangkut material di kawasan pembangunan kawasan wisata di Taman Nasional Komodo (TNK).

Foto tersebut menunjukkan bahwa salah satu bukti ketidaknyamanan satwa langka dan dilindungi ini terhadap aktivitas tersebut.

Direktur Walhi NTT, Umbu Walang mengatakan pembangunan pariwisata premium di wilayah TNK ini akan berdampak bagi habitat komodo.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Komodo, Ini Faktanya

 

Proses pembangunan yang dilakukan pemerintah di Pulau Rinca telah mengganggu dan mengancam ekosistem komodo sebagai salah satu satwa langka yang dilindungi.

"Sebagai kawasan konservasi, Pulau Rinca tidak memerlukan infrastruktur seperti yang dipikirkan pemerintah. Sebab, pembangunan ini, menurut Walhi, justru akan membahayakan komodo," kata Umbu, Senin (26/10/2020).

Unggahan Akun Instagran @gregoriusafioma mengenai kondis pembangunan di Pulau Rinca.Instagram @gregoriusafioma Unggahan Akun Instagran @gregoriusafioma mengenai kondis pembangunan di Pulau Rinca.

Baca juga: Pemindaian Ungkap Baju Zirah Komodo yang Tersembunyi

 

Komodo dengan nama latin Varanus komodoensis adalah salah satu spesies kadal yang termasuk langka dan merupakan satu-satunya binatang purba yang masih bertahan hingga saat ini.

Reptil ini juga merupakan jenis binatang yang soliter atau memiliki sifat penyendiri, kecuali saat musim kawin.

Oleh sebab itu, Umbu mengatakan sentuhan pembangunan yang tengah dilakukan saat ini dapat berdampak pada perubahan habitat alami komodo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com