Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Norovirus, dari Penularan, Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 20/10/2020, 13:34 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Norovirus tengah mewabah di China usai 70 mahasiswa di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China Utara melaporkan mengalami diare dan muntah-muntah.

Kejadian ini turut menyedot perhatian masyarakat Indonesia, karena bukan tidak mungkin terjadi hal yang sama juga mewabah di Tanah Air.

Faktanya, wabah norovirus telah beberapa kali terjadi di kota-kota Indonesia.

Diungkapkan oleh guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP, salah satu buktinya adalah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020.

Baca juga: Wabah Diare Norovirus di China, Mungkinkah Ada di Indonesia dan Bagaimana Pencegahannya?

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Juniastuti, dkk dari Institure of Tropical Disease Universitas Airlangga tersebut mengungkapkan bahwa 15,4 persen sampel yang diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi tahun 2019 mengandung norovirus.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui apa itu norovirus, gejala dan cara pencegahannya.

Norovirus adalah salah satu penyebab utama terjadinya infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut norovirus sebagai virus yang sangat menular karena orang yang terinfeksi dapat melepaskan miliaran partikel virus, meski hanya beberapa saja yang dapat membuat orang lain sakit.

Penularan

Penularan virus ini utamanya lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Namun, virus ini juga bisa menular secara tidak langsung melalui makanan atau air yang terkontaminasi, seperti yang terjadi di China.

Ari menyampaikan bahwa CDC China telah mencatat adanya 1.500 kasus norovirus sejak September 2020, kebanyakan ditularkan melalui kantin karena ada makanan yang tercemar.

"Biasanya, penularan bisa terjadi bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus dan akhirnya terjadi KLB, akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," katanya.

Baca juga: Cuci Tangan Cara Simpel Cegah Penyakit seperti Norovirus Penyebab Diare

Gejala

Apabila terinfeksi norovirus, gejala umum yang timbul adalah demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah. Gejala klinis ini bisa muncul dalam waktu 24 jam sejak mengonsumsi makanan yang tercemar.

Nah, dikarenakan kemiripannya dengan sejumlah penyakit lain; maka diperlukan pemeriksaan terhadap sisa makanan, muntahan dan feses pasien untuk mengetahui apakah penyebabnya norovirus atau bukan.

Penanganan

Untungnya, penanganan infeksi norovirus tidak terlalu sulit. Ari berkata bahwa prinsipnya adalah emmberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan menghindari terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare.

Baca juga: 6 Fakta Norovirus, Ada di Indonesia hingga Menular Melalui Makanan

Pasien yang terinfeksi norovirus juga harus makan makanan yang lebih lunak dan menghindari makanan yang pedas dan berlemak selama masa pemulihan.

Pencegahan

Ari pun memaparkan cara mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat norovirus, yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik dan rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com