Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Mengapa Langit Berwarna Biru?

Kompas.com - 16/10/2020, 18:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Cahaya ungu sebenarnya tersebar bahkan sedikit lebih kuat dari pada biru. Akan tetapi, mata kita lebih peka pada cahaya warna biru dibandingkan ungu, sehingga langit tampak biru.

Berbeda saat kita melihat matahari terbenam di cakrawala. Mata kita hanya melihat cahaya yang belum tersebar ke arah lain, di mana pada saat ini panjang gelombang merah dari sinar matahari yang melewati udara dan belum tersebar mencapai mata.

Lebih banyak peluang untuk cahaya biru tersebar daripada saat matahari berada di atas kepala. Jarak yang lebih jauh yang ditempuh sinar matahari melalui atmosfer saat berada di cakrawala memperkuat efeknya, dengan demikian, matahari yang terbenam tampak kemerahan.

Awan, di sisi lain, terbuat dari tetesan air yang jauh lebih besar dari panjang gelombang cahaya tampak.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Kenapa Laut dan Langit Berwarna Biru?

 

Cara mereka menyebarkan sinar matahari ditentukan oleh bagaimana cahaya dibiaskan dan dipantulkan secara internal oleh difraksi di sekitar, tetesan awan.

Untuk partikel-partikel ini, perbedaan antara hamburan cahaya biru dan merah tidak terlalu besar seperti pada molekul gas.

Oleh karena itu, mata kita menerima cahaya tersebar yang substansial pada semua panjang gelombang yang terlihat, menyebabkan awan tampak lebih putih dari pada biru, terutama bila dilihat dengan latar belakang langit biru.

Karena hamburan oleh atmosfer menyebabkan langit menjadi biru, planet tanpa atmosfer tidak dapat memiliki langit yang cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com