Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Periksa Payudara Sendiri Penting untuk Cegah Kanker

Kompas.com - 16/10/2020, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Memiliki kanker adalah hal yang tidak diinginkan siapa pun, termasuk kanker payudara yang menjadi penyebab nomor satu kematian akibat kanker pada perempuan.

Untuk mencegah kanker payudara, sebenarnya ada cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah.

Para ahli selalu menekankan untuk melakukan deteksi dini sendiri terhadap potensi kanker payudara dengan program periksa payudara sendiri (Sadari).

Cara lain lagi jika Anda ingin mendapatkan akurasi yang tepat terhadap potensi kanker payudara adalah dengan periksa diri melali pemeriksaan payudara klinis (Sadanis).

Baca juga: Benjolan di Payudara, Apakah Pertanda Kanker? Ini Penjelasan Ahli

Namun, mengapa deteksi dini kanker payudara menjadi penting?

Ketua Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia, Dr Sonar Soni Panigoro menyampaikan bahwa semakin awal stadium kanker payudara ditemukan, maka semakin besar juga angka survival (kesintasan) atau harapan hidup pasien tersebut.

Sebaliknya, semakin tinggi stadiumnya, maka akan semakin rendah pula potensi kesembuhan pada pasien kanker.

Untuk diketahui, kanker payudara tidak bisa tiba-tiba muncul begitu saja.

Kanker butuh waktu beberapa tahun, minimal 6-10 tahun untuk sampai timbul atau berubah menjadi kanker atau tumor ganas.

Apabila gejala atau keluhan sudah timbul di payudara dan jaringan kelenjar yang terikat, maka itu bisa menandakan bahwa kanker payudara yang dialami bisa jadi sudah memasuki stadium lanjut.

Sonar berkata, jika kita rutin melakukan deteksi dini, pembiayaan yang akan dikeluarkan bisa jadi lebih ringan dan tidak perlu melakukan pengobatan bedah, terapi sistemik sampai bahkan mastektomi (pengangkatan payudara).

"Itulah penting kita melakukan deteksi dini dengan lebih baik," kata Sonar dalam diskusi daring bertajuk Kalbe: Faktor Genetik dan Kanker Payudara, Sabtu (10/10/2020).

Idealnya dalam deteksi dini ini adalah kalau kita bisa mencari kanker tersebut di stadium 0, di mana ukuran tumornya masih in situ, yang artinya kanker tersebut masih ada di area asal munculnya kanker dan tidak menyebar di area lain.

Ilustrasi knockers. Dibuat oleh Knitted Knockers Indonesia, sesuai ukuran payudara masing-masing perempuan.Instagram @knittedknockersindonesia Ilustrasi knockers. Dibuat oleh Knitted Knockers Indonesia, sesuai ukuran payudara masing-masing perempuan.

Hal itu masih tergolong sangat dini sekali, dan kalau kita menemukan ini, kata dia, ini masih sangat bagus sekali karena kesembuhan pasien hampir 100 persen.

Namun, jika sudah mulai menjadi invasif atau sel kanker telah menyebar ke area lain tubuh selain tempat awal munculnya kanker, maka ini akan menjadi permasalahan lanjutan dalam tatalaksana atau pengobatannya nanti.

"Nah, kalau sudah invasif tentunya stadiumnya sudah bukan lagi stadium 0 (nol), dan tergantung dari ukuran-ukurannya," ujarnya.

Untuk diketahui, stadium bisa ditentukan oleh ukuran tumor, keadaan kelenjar getah bening dan ada atau tidaknya penyebaran ke tempat jauh (organ tubuh lainnya).

Baca juga: Studi Temukan Kaitan Pewarna Rambut dengan Kanker Payudara, Ini Penjelasannya

Berikut penentuan stadium kanker berdasarkan ukurannya.

  • Stadium 1: ukuran tumor sudah atau masih 2 sentimeter
  • Stadium 2: ukuran tumor sudah lebih dari 2 sentimeter, tapi belum sampai 5 sentimeter
  • Stadium 3: ukuran tumor sudah lebih dari 5 sentimeter
  • Stadium 4: sudah ada penyebaran tumor ke organ tubuh lainnya, selain organ payudara tersebut

Langkah pengobatan paling utama pada penyakit kanker payudara adalah pembedahan, baru setelahnya jika stadium lanjut (2-4) akan dilanjutkan dengan terapi tambahan dan sistemik lainnya baik itu radiasi (penyinaran), kemoterapi, immunoterapi, ataupun terapi target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com