Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Lumba-lumba di Pulau Pramuka, Ahli: Tidak Aneh dan Berkah Pandemi

Kompas.com - 12/10/2020, 18:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Video viral di media sosial Instagram terkait lumba-lumba yang terekam di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Video lumba-lumba tersebut direkam dari atas perahu dan diunggah oleh akun sosial media Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.

"Kapal catamaran #sudinlhp1000 yang sedang bertugas dikawal segerombolan lumba lumba di sekitar Pulau Pramuka," tulis akun Instagram Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi mengatakan, video tersebut diambil pada Minggu (11/10/2020), sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Lumba-lumba Berenang Bebas di Selat Bosphorus Turki

 

"(Video) tadi pagi diambil oleh PJLP di pesisir Pulau Pramuka pakai kapal sampah catamaran 3 di daerah sekitar Nusa Karamba kira-kira jam 09.30 WIB," ujar Djoko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020) siang.

Lantas, apakah fenomena munculnya lumba-lumba di sekitar perairan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu tersebut merupakan kejadian langka?

Menanggapi video lumba-lumba di perairan Pulau Pramuka yang viral tersebut, Dosen Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Adriani Sunuddin mengatakan bahwa keberadaan lumba-lumba di perairan Kepulauan Seribu bukanlah suatu hal yang aneh seharusnya.

Ilustrasi lumba-lumba.pixabay.com/werdepate Ilustrasi lumba-lumba.

Apalagi, berdasarkan pengamatan Adriani dari rekaman video viral yang beredar itu, jenis lumba-lumba tersebut adalah Tursiops aduncus atau lumba-lumba hidung botol.

"Tidak (spesies langka) kok," kata dosen yang akrab disapa Nani ini kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020).

Menurut Nani, Tursiops aduncus memang sudah residen atau menetap bahkan lebih dari 10 tahun tahun populasinya ada di perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Jangan Tertukar Lagi, Ini Beda Dugong, Pesut dan Lumba-lumba

 

"Tidak (aneh adanya lumba-lumba Tursiops aduncus), saya malah senang dapat laporan begini. Berarti yang sering kami jumpai di sekitar Pulau Kotok, 8 tahunan lalu masih hidup sampai sekarang," jelasnya.

Nani berkata, keberadaan lumba-lumba jenis ini yang tertangkap lensa tersebut merupakan suatu berkah di masa pandemi ini, di mana dimaksudkan bahwa berkah pandemi yang menjadikan laut Kepulauan Seribu lebih sepi dari lalu lintas kapal cepat maupun gangguan lainnya.

Hal ini bisa jadi yang membuat pergerakan lumba-lumba hidung botol tersebut lebih mendekat ke wilayah pulau-pulau berpenghuni dan mudah terlihat, salah satunya yang muncul di Pulau Pramuka.

(Sumber: KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com