Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/10/2020, 17:40 WIB


KOMPAS.com- Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab perayaan tersebut berada di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang telah mengubah seluruh kebiasaan hidup kita.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam rilisnya menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Oktober ini, mengungkapkan kesehatan mental masih banyak diabaikan.

Padahal, tidak sedikit orang di dunia, sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan mental atau gangguan psikologis.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (15/5/2020), menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah Bintaro, dr Leonardi Goenawan SpKJ, setidaknya ada tiga tahapan psikologis selama pandemi Covid-19  yang dapat dialami setiap individu.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, WHO Sebut 1 Miliar Orang Hidup dengan Gangguan Mental

 

Antara lain adalah perubahan berbagai pola hidup, kebingungan dan ketidakpastian, hingga akhirnya sampai pada tahap penerimaan atau menerima tanpa syarat terhadap kondisi yang ada kaitannya dengan pandemi ini.

"Namun, tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan, akan merasakan dampak pandemi ini lebih berat," kata Leonardi kepada Kompas.com, Senin (13/5/2020).

Berikut ada lima saran psikologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa tertekan akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga: Selain Fisik, Menerapkan Protokol Kesehatan Baik untuk Kesehatan Mental

 

1. Memahami fakta Covid-19

Kondisi saat ini memang tidak bisa diperkirakan kapan selesai, dikarenakan angka positif Covid-19 selalu naik, serta banyaknya berita dan informasi palsu tentang Covid-19 yang membuat Anda merasa semakin risau.

Maka, menurut Leo, kita perlu memahami fakta yang akurat mengenai Covid-19 sehingga membuat Anda terhindar dari stres berlebihan.

2. Tetap terhubung dengan orang lain

Banyak dari Anda mungkin tidak bisa pulang bertemu dengan keluarga dan saat ini mungkin sebagian besar masih tinggal di tanah rantau dan sendirian di kamar kosan.

Leo mengingatkan untuk tetap berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain.

Pentingnya menjalin komunikasi di tengah pandemi untuk menjaga kesehatan mentalDok. Shutterstock Pentingnya menjalin komunikasi di tengah pandemi untuk menjaga kesehatan mental

"Dengan berbicara pada orang lain, akan meringankan separuh dari beban Anda," ucap dia.

Sayangi dirimu, karena kamu berharga dan hal yang bisa dilakukan adalah saling bercerita lewat telfon atau video call untuk saat ini.

3. Lakukan aktivitas yang disukai

Melakukan aktivitas yang disukai adalah hal yang cukup baik untuk dilakukan selama masa pandemi ini, sehingga Anda bisa memberikan waktu kepada diri sendiri untuk bersantai.

Sudah ada penelitian yang memperlihatkan hubungan resiprokal atau terbalik antara stres dan aktivitas fisik.

"Semakin rutin melakukan aktivitas fisik maka semakin rendah tingkat stres yang dimiliki," tuturnya.

Baca juga: Hewan Peliharaan Jaga Kesehatan Mental Selama Lockdown, Studi Jelaskan

 

Kardar hormon stress seperti adrenalin dan kortisol dalam tubuh bisa dihilangkan lewat aktivitas fisik dan olahraga, hal ini sudah terbukti efektif untuk menejemen stress.

Ketika Anda melakukan olahrga maka pada saat yang sama akan ada produksi endorfin yang mememberikan rasa relaks dan optimiseme saat berolahrga rutin. Endorfin adalah bahan kimia yang diproduksi oleh otak dan berfungsi sebagai pereda rasa sakit.

4. Menjaga Imun Tubuh

Memelihara kesehatan dengan selalu menjaga imun tubuh sangat penting. Leo menyarankan agar selalu memelihara kesehatan tubuh, baik dengan olahraga maupun makan makanan sehat.

Baca juga: Kulit Gatal Berkaitan dengan Kesehatan Mental, Bagaimana Bisa?

 

"Makan makanan yang sehat dan berimbang, dan berolahraga secara teratur juga tidur dengan waktu yang cukup," kata dia.

5. Mengurangi konsumsi berita Covid-19

Memberikan waktu untuk beristirahat dari menonton, membaca, mendengarkan berita, termasuk media sosial bisa mengurangi stress untuk menjaga kesehatan mental.

Dr Leonardi mengingatkan untuk mengurangi mencari informasi tentang pandemi Covid-19, karena ketika terus mendengarkan berulang kali bisa membuat Anda hanyut dalam kekhawatiran yang berlebihan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+