Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tagih Utang ke Ibu Kombes Lewat Instagram, Psikolog Sebut Wajar

Kompas.com - 09/10/2020, 09:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Nama Febi Nur Amelia (29), menjadi terkenal semenjak mengunggah status di Instagram berisi tagihan utang kepada " Ibu Kombes", Fitriani Manurung.

Warga Kompleks Menteng Indah, Medan, Sumatera Utara (Sumut) ini mengaku kesulitan menghubungi Ibu Kombes, sehingga ia memutuskan untuk menagih utang lewat media sosial.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, jumlah utang Ibu Kombes sebanyak Rp 70 juta. Permintaan dilakukan secara lisan dan uang ditransfer ke rekening suami Ibu Kombes pada Desember 2016.

Baca juga: Cerita Febi Tagih Utang Rp 70 Juta ke Ibu Kombes, Dilaporkan ke Polisi hingga Pingsan di Pengadilan

Febi mengatakan, alasannya mem -posting di media sosial, karena merasa aksesnya untuk menghubungi dan berkomunikasi melalui jalur pribadi dengan Ibu Kombes sudah tertutup, termasuk nomor WhatsApp-nya yang diblokir oleh Ibu Kombes, saat Febi menagih utang.

Ia hanya ingin Ibu Kombes membaca dan membayar utangnya. Sayangnya, Ibu Kombes justru melaporkan Febi dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui media sosial.

Menurut Hening Widyastuti, Praktisi Psikologi, Solo, adalah hal yang wajar jika pemberi utang akhirnya menagih utangnya melalui Instagram, karena merasa tak ada jalan lain.

“Ini adalah usaha yang ia lakukan untuk menagih utang, ketika tak lagi menemukan cara untuk berkomunikasi dengan baik,” kata Hening kepada Kompas Sains (8/10/2020).

“Wajar kalau dia akhirnya memilih berkoar di media sosial. Jumlah uang yang dipinjamkan juga kan bukan hanya seratus atau dua ratus ribu, tapi 70 juta,” lanjutnya.

Di sisi lain, Hening mengatakan, ada beberapa faktor psikologis, yang bisa membuat pihak yang berutang tak kunjung membayar utangnya, di antaranya belum ada dana untuk mengembalikan uang atau menganggap sepele pemberi utang.

“Bisa juga karena sifatnya yang masa bodoh, sehingga tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan utangnya. Belum lagi jika ia merasa memiliki power, yang membuatnya bisa bersikap semena-mena,” jelas Hening.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Utang, dari Benih Hingga Fintech

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com