Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Perempuan di Balik Penemuan "Gunting Genom" Pemenang Nobel Kimia

Kompas.com - 08/10/2020, 14:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sebelum menemukan teknologi CRISPR/Cas9 bersama Charpentier, Jennifer Doudna (56) terlebih dulu berhasil mengungkap struktur dasar dan fungsi ribozim pertama, sejenis asam ribonukleat katalitik (RNA) yang membantu mengkatalisis reaksi kimia.

Pekerjaan ini membantu meletakkan dasar untuk teknologi CRISPR/Cas9, alat canggih yang mampu mengedit gen dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dengan biaya minimal.

Selain kontribusi ilmiahnya untuk CRISPR, Doudna dikenal sebagai ujung tombak debat publik untuk mempertimbangkan implikasi etis penggunaan CRISPR-Cas9 untuk mengedit embrio manusia.

Tumbuh dan besar di keluarga akademis dan dikelilingi oleh keindahan alam dan keanekaragaman ekologi Hawaii, Doudna dengan cepat terpesona dengan sains.

Dia pertama kali tertarik pada biokimia saat berusia 12 atau 13 tahun. Ada dua hal yang membuatnya tertarik dengan biokimia dan akhirnya membawanya ke Penghargaan Nobel.

Baca juga: Menang Nobel Kimia 2020, Apa Itu CRISPR Gunting Kode Kehidupan?

Pertama, di suatu sore saat hujan, Doudna yang berusia remaja membaca catatan pribadi James Watson tentang penemuan heliks ganda DNA yang ditinggalkan ayahnya.

James Dewey Watson adlah seorang ilmuwan biologi molekul berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal terutama sebagai salah satu penemu struktur molekul DNA.

Peristiwa kedua adalah ketika Doudna mendengar ceramah seorang ilmuwan wanita muda tentang bagaimana sel normal berubah menjadi kanker.

Hal ini didengarnya saat menghadiri program musim panas di pusat kanker Honolulu.

Kedua peristiwa tersebut memicu keinginan Doudna untuk menjelajahi misteri kehidupan lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com