Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipes Menular Lewat Tinja, Bagaimana Mekanisme Infeksi Bakterinya?

Kompas.com - 07/10/2020, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Mungkin diantara kita tidak banyak yang mengetahui kalau penyakit tipes atau demam tifoid sebenarnya termasuk ke dalam jenis penyakit yang menular.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, dr Lovira Ladieska.

Lantas, bagaimana cara penularan penyakit tipes atau Demam Tifoid (Typhoid fever/Enteric fever) ini?

Lovira menjelaskan penyakit tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii

Baca juga: Jangan Salah Lagi, Tipes atau Demam Tifoid Bukanlah Penyakit Tifus

 

"Cara penularannya sendiri disebut fecal-oral transmission," kata Lovira kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Transmisi ini terjadi ketika bakteri yang berada dalam tinja atau feses manusia yang terinfeksi bakteri Salmonella typhii ini sebelumnya dan berpindah ke mulut.

Misalnya, terjadi melalui kontaminasi feses terhadap air tanah yang dikonsumsi atau digunakan untuk makanan-minuman, juga makanan yang tidak disiapkan dengan higienis.

Sehingga, bakteri tersebut tanpa diketahui akan masuk ke mulut orang berikutnya dan umumnya menyerang usus.

Baca juga: Bakteri Kebal Antibiotik Jadi Ancaman Kesehatan di Tengah Pandemi Virus Corona

 

Menurut dia, hal ini seringkali terjadi terutama di lingkungan yang warganya masih buang air besar (BAB) sembarangan, dan kurangnya kesadaran untuk mencuci tangan secara rutin dengan benar.

Mekanisme bakteri menyerang tubuh

Mekanime penyerangan terhadap tubuh manusia ini terjadi, ketika bakteri Salmonella typhii masuk ke dalam tubuh.

"Target utama bakteri ini adalah saluran pencernaan," kata dia.

Ilustrasi demam tifoidShutterstock Ilustrasi demam tifoid

Apabila sistem imun kita tidak mampu melawan dengan baik, maka bakteri penyebab tipes akan diserap usus halus, dan dapat menyebar ke hati dan limpa.

Penyebaran itu terjadi melalui aliran darah dan dapat menyebabkan terjadinya luka di usus halus, sehingga menyebabkan berbagai permasalahan fisik tubuh seperti berikut.

  • Perubahan nafsu makan
  • Mual
  • Perbesaran organ hati dan limpa
  • Pendarahan saluran cerna apabila tidak segera diobati

Masa inkubasi demam tifoid

Lovira berkata, karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri bukan virus, dibutuhkan waktu hingga empat minggu untuk tifoid sembuh total dengan pengobatan yang benar.

Baca juga: Kenali Gejala Keracunan Bakteri Salmonella

 

Waktu ini terhitung sejak masa inkubasi atau masa bakteri masuk ke dalam tubuh hingga menunjukkan gejala awal.

Lovira menegaskan, masyarakat di saat seperti ini seharusnya meningkatkan kewaspadaan dan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit demam tifoid. Sebab, pada saat musim hujan, bakteri Salmonella akan semakin aktif dalam berkembang biak.

Hal ini dikarenakan udara dan tempat lembab akan menjadi tempat favorit bakteri ini untuk bersarang.

"Selain itu, risiko penyakit tipes akan selalu ada apabila ditunjang dengan pola hidup yang tidak bersih, karena Indonesia merupakan wilayah endemis tifoid," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com