Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan, Ledakan Lebanon Salah Satu yang Terparah dalam Sejarah

Kompas.com - 07/10/2020, 11:13 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Masih ingatkan Anda dengan ledakan di kota Beirut, Lebanon, pada bulan Agustus lalu?

Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut meledak tiba-tiba, dan menyebabkan 200 orang meninggal dunia dan 6.000 lainnya luka-luka.

Tidak hanya itu, gelombang kejut yang diakibatkan oleh ledakan tersebut juga merusak gedung-gedung di Beirut dan membuat 300.000 orang kehilangan rumah mereka.

Sebuah studi baru kini mengungkapkan bahwa kekuatan ledakan yang menghancurkan kota Beirut tersebut adalah salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah manusia.

Pasalnya, menurut perhitungan para peneliti yang dipublikasikan dalam jurnal Shock Waves, ledakan Lebanon setara dengan 500-1.120 ton TNT atau 3-7 persen ledakan bom atom Hiroshima, yang kekuatannya mencapai 15.000 ton TNT.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Menghancurkan Kota?

Para peneliti dari Blast and Impact Engineering Research Group di University of Sheffield yang dipimpin oleh Sam Rigby mendapatkan perkiraan ini setelah menghitung kecepatan dampak ledakan mencapai berbagai lokasi di Beirut.

Caranya dengan melihat 16 video berkualitas tinggi yang dipublikasikan di media sosial.

Tentunya pemilihan ke-16 video tersebut tidak sembarangan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, termasuk penampakan langsung ledakan, penunjuk lokasi yang jelas, audio yang sinkron dengan video, penampakan gudang sebelum meledak dan video berakhir setelah gelombang kejut tiba.

S. E. Rigby et al., 2020/Shock Waves Peta yang menunjukkan lokasi pengambilan 16 video ledakan Lebanon

Secara total, Rigby dan tim berhasil mengidentifikasikan 38 lokasi di Beirut yang terdampak oleh ledakan dan gelombang kejut.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Seberapa Besar Energinya Dibandingkan Bom Nuklir?

Mereka lantas membandingkan waktu ketibaan gelombang kejut dengan jarak lokasi dari gudang yang meledak.

Hasilnya, ledakan Beirut paling tidak setara dengan 500 ton TNT dan bisa mencapai 1,12 kiloton TNT.

Energi yang dilepaskan oleh ledakan itu juga mencapai 1 GWh, dan cukup untuk menghidupkan listrik 100 rumah selama setahun penuh.

Alhasil, tim peneliti pun menyebut ledakan Beirut sebagai "salah satu ledakan non-nuklir terbesar yang pernah tercatat (dalam sejarah manusia)".

Tim peneliti pun berharap agar studi yang mereka lakukan dapat digunakan sebagai referensi bila hal serupa terjadi di masa depan, misalnya untuk membantu memperhitungkan kerusakan struktural pada berbagai jarak dari titik nol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com