Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Segitiga Bermuda, Apa Itu dan Benarkah Berbahaya bagi Pesawat?

Kompas.com - 05/10/2020, 13:07 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Apa itu Segitiga Bermuda dan kenapa ia dianggap berbahaya? - Adellaii, umur 13, Paterson, NSW

Meninggalkan mitos lama

Saat ini, pesawat besar sering melintasi Segitiga Bermuda dan tidak ada yang menghilang.

Kita pun bisa melacak penerbangan di area tersebut langsung secara daring.

Faktanya, dari pertengahan 1940 hingga 1980-an, lebih banyak pesawat kecil yang jatuh di daratan AS dibandingkan di Segitiga Bermuda. Namun, karena mereka jatuh di daratan dan puing-puing pesawat bisa ditemukan maka tidak dianggap misterius.

Lebih lanjut, jumlah kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di kawasan Segitiga Bermuda tidak jauh lebih besar dibandingkan di area laut lain.

Terkadang, ketika sebuah peristiwa sulit dijelaskan, kita akan lebih tergoda untuk mengatakan disebabkan oleh aktivitas paranormal atau supranatural.

Tapi, jika 1.000 pesawat terbang melalui Segitiga Bermuda dan kita bisa menjelaskan apa yang terjadi pada 990 pesawat, apakah 10 yang lain harus kita sebut sebagai kasus supranatural? Tidak.

Hal yang dapat kita katakan adalah kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi dan kita harus mencoba untuk mempelajarinya lebih lanjut. Kadang, ketika kita belajar lebih lagi, misteri tersebut akan terungkap.

Shane Satterley

PhD Candidate, Griffith University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul " Apa itu Segitiga Bermuda dan kenapa dianggap berbahaya?. Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Halo, apakah kamu punya pertanyaan untuk para pakar? Sampaikan pertanyaanmu ke haloprof17@gmail.com. Tuliskan nama, umur, dan kota tempat tinggalmu. Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk dapat menjawab pertanyaanmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com