Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Tujuan Sains, Ilmuwan Bikin Ladang Penuh Jasad

Kompas.com - 03/10/2020, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Di tengah hutan, hanya beberapa mil dari Alcoa Highway di Tennessee, Amerika Serikat, ada sebidang tanah seluas 1 hektar yang dikelilingi oleh pagar kawat berduri.

Tempat itu merupakan area yang disebut sebagai body farm. Tempat tersebut merupakan yang pertama di dunia, di mana tubuh manusia memang sengaja dibiarkan membusuk di tempat terbuka, terkunci di bagasi mobil, atau terendam di dalam air.

Area ini sepenuhnya juga diawasi dengan ketat oleh para ilmuwan. Tempat menyeramkan macam apakah itu?

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Sih Jerawat Bisa Muncul di Mana Saja?

 

Seperti dikutip dari IFL Science, Sabtu (3/10/2020) body farm merupakan sebuah area penelitian yang digagas oleh antropolog William M. Bass pada tahun 1971 sebagai tempat penelitian untuk sains.

Kisah bermula ketika Bass ingin lebih memahami proses dekomposisi tubuh manusia setelah diminta oleh penegak hukum untuk menganalisis tubuh dalam penyelidikan kasus kejahatan.

Saat itu polisi menemukan kuburan dari seorang pria yang diduga meninggal selama Perang Saudara. Namun di luar dugaan, jenazah yang ditemukan masih segar.

Hal tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa pria tersebut baru dibunuh. Namun ternyata kecurigaan Bass salah.

Baca juga: Tanaman Bisa Jadi Petunjuk Menemukan Jasad Manusia

 

 

Analisis gigi memastikan jika jasad tersebut merupakan Kolonel William Shy yang memang meninggal di masa Perang Saudara.

Tubuhnya ternyata telah terawetkan dengan baik karena segel rapat dari peti besinya. Kesalahan ini membuat Bass ingin melakukan studi lebih lanjut dekomposisi jenazah.

Menurutnya, dengan mengetahui proses yang tepat dan variabel yang dapat memengaruhinya, seperti suhu dan paparan dapat membantu penegak hukum menemukan petunjuk yang berguna. Misalnya saja waktu dan keadaan kematian ketika jasad ditemukan.

Sebelum orang mulai menyumbangkan tubuh mereka untuk tujuan sains, Bass memperoleh tubuh-tubuh yang tidak diklaim dari pemeriksaan medis. Kini, setidaknya sudah ada tujuh body farm yang beroperasi di seluruh Amerika Serikat.

Ilustrasi jenazah, jasad manusiaSHUTTERSTOCK Ilustrasi jenazah, jasad manusia

Semua tempat tersebut mempelajari berbagai aspek dekomposisi jenazah, memberikan pelatihaan pada penyelidik forensik tentang cara menangani tubuh manusia di TKP, dan memberikan petunjuk penting dalam hal investigasi kematian.

Semua body farm bekerja dengan cara yang kurang lebih sama, meski prosedur akan bervariasi.

Jasad yang tiba untuk penelitian kemudian difoto, diukur, dan diambil sampelnya sebelum dibawa ke lapangan.

Selanjutnya, jenazah ditempatkan dalam situasi apapun yang telah direncanakan oleh tim forensik. Baik itu terkena sinar matahari, terkubur di bawah tanah, atau terendam air.

Baca juga: Jasad Terus Bergerak usai Satu Tahun Meninggal, Begini Penjelasannya

 

Kadang-kadang tubuh ditempatkan di bawah kandang untuk mencegah hewan menggerogotinya atau dibiarkan tanpa perlindungan untuk mengamati apa yang terjadi jika tubuh di makan pemakan bangkai.

Para ilmuwan kemudian mengamati tubuh saat membusuk dan mengumpulkan sampel pada waktu yang bebeda. Terkadang mayat dibiarkan selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun.

Banyak hal yang dapat dipelajari dari fasilitas ini, mulai dari bagaimana populasi serangga dipengaruhi oleh keberadaan jasad yang membusuk, hingga bagaimana tubuh memengaruhi flora fauna di sekitarnya.

Mungkin memang terlihat menyeramkan, tetapi nyatanya pekerjaan yang dilakukan di body farm telah membantu memajukan sains, khususnya di bidang forensik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com