Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radang Usus Buntu, Ketahui Faktor Risiko dan Cara Menurunkannya

Kompas.com - 03/10/2020, 17:38 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Radang usus buntu atau yang dikenal dengan apendisitis adalah penyebab sakit perut umum yang bisa jadi mengarah ke tindakan bedah, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, di Amerika Serikat.

Kondisi ini terjadi karena adanya sumbatan, baik sebagian atau total, pada organ yang berbentuk kantung kecil dan tipis yang terhubung pada usus besar dan disebut usus buntu.

Ketika tersumbat, bakteri dengan cepat berkembang biak di dalamnya dan membuat usus buntu menjadi iritasi dan bengkak, yang berujung pada radang usus buntu.

Dilansir dari Health Line, 18 April 2016, radang usus buntu tidak bisa diprediksi karena bisa terjadi kapan saja.

Baca juga: Iklan Mi Instan, Benarkah Bikin Usus Buntu jika Dimakan Setiap Hari?

Namun, statistik menunjukkan bahwa orang pada usia antara 10-30 tahun memang yang paling sering mengalami usus buntu. Selain itu, pria juga ditemukan lebih mungkin mengalami penyakit ini dibandingkan dengan wanita.

Radang usus buntu juga tidak bisa dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risikonya.

Berbagai studi menunjukkan bahwa risiko terkena radang usus buntu tampaknya lebih kecil pada orang-orang yang menjalani diet kaya serat.

Pasalnya, meningkatkan jumlah konsumsi serat dari makanan bisa mencegah sembelit dan penumpukan feses. Sementara itu, penumpukan feses adalah penyebab paling umum dari apendisitis.

Baca juga: Studi: Banyak Kasus Radang Usus Buntu yang Tidak Perlu Operasi

Untuk meningkatkan asupan serat, Anda bisa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar. Makanan yang sangat tinggi serat meliputi:

- raspberi

- apel

- pir

- artichoke

- kacang hijau

- brokoli

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com