Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Cocktail Antibodi Regeneron, Apa Itu?

Kompas.com - 03/10/2020, 09:53 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif Covid-19, dan telah diterbangkan ke rumah sakit pada hari Jumat (2/10/2020) siang dengan helikopter.

Melansir dari BBC, Sabtu (3/10/2020), Trump juga disebut mengalami gejala ringan, seperti sedikit demam dan rasa lelah.

Sebelum diterbangkan untuk menjalani perawatan di rumah sakit militer yang berada di luar Washington DC, Trump telah diberikan 8 gram atau satu dosis cocktail antibodi dari Regeneron.

Dokter pribadi Trump, Sean Conley, dalam konferensi pers di Gedung Putih berkata bahwa obat itu diberikan sebagai upaya pencegahan untuk mengurangi jumlah virus dan mempercepat penyembuhan.

Baca juga: Presiden Donald Trump Positif Covid-19, Kenali Orang dengan Risiko Tinggi Terpapar Corona

Apa itu cocktail antibodi Regeneron?

Melansir dari Science Alert, Sabtu (3/10/2020), cocktail antibodi dari Regeneron adalah sebuah pengobatan eksperimental yang masih menjalani uji klinis dan belum mendapatkan persetujuan apa pun untuk digunakan sebagai obat Covid-19.

Obat eksperimental buatan Regeneron yang disebut dengan REGN-COV2 ini merupakan gabungan dari dua antibodi, sehingga disebut "cocktail".

Dengan dua antibodi sekaligus, obat REGN-COV2 diharapkan bisa bekerja lebih baik dalam menangkal virus corona SARS-CoV-2 yang bisa bermutasi untuk menghindari salah satu antibodi di dalam obat ini.

Untuk diketahui, antibodi adalah protein pelawan infeksi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Protein ini bisa menempel pada struktur tertentu dari permukaan patogen untuk mencegahnya masuk ke dalam sel.

Baca juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ini 10 Klaim Bohongnya tentang Virus Corona

Nah, vaksin bekerja dengan mengajari tubuh untuk membuat antibodinya sendiri, sementara terapi plasma diharapkan bisa mentransfer antibodi yang sudah jadi dari pasien yang sembuh ke pasien yang sakit.

Namun, vaksin butuh waktu lama untuk dikembangkan, sedangkan terapi plasma sulit untuk dijadikan pengobatan massal.

Alhasil, para peneliti pun menengok kemungkinan untuk memilih antibodi yang dianggap paling efektif dan memproduksinya secara massal. Inilah yang sedang dilakukan Regeneron lewat REGN-COV-2.

Belum terbukti klinis

Sayangnya, meski hasil awal menunjukkan bahwa REGN-COV-2 yang diberikan lewat infus, bisa mengurangi jumlah virus dan mempercepat penyembuhan pada pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit; pengobatan ini masih belum terbukti secara klinis.

Uji klinis tahap akhir REGN-COV-2 pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit bahkan masih sedang berjalan, sementara Regeneron juga mengeksplorasi kemungkinannya sebagai profilaksis (pencegah).

Oleh karena itu, keputusan tim dokter Trump untuk memberinya obat ini ditanggapi secara kritis oleh beberapa pakar.

Jeremy Faust, dokter gawat darurat dan pengajar di Brigham and Women's Hospital in Boston, misalnya, menulis di Twitter, kita tidak seharusnya memberi presiden pengobatan sebelum terbukti bekerja.

Baca juga: Riset: Obat yang Dikonsumsi Trump Picu Risiko Kematian Pasien Covid-19

Vinay Prasad, seorang associate professor bidang kedokteran di University of California San Francisco juga mengungkapkan pendapat senada.

"Ini adalah (contoh) sains yang buruk, kedokteran yang buruk dan etika yang buruk, untuk memberikan hal-hal yang belum terbukti kepada orang-orang kuat dan tidak memberikannya ke orang-orang biasa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com