Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Punya Kemampuan Deteksi Ranjau, Kok Bisa?

Kompas.com - 02/10/2020, 19:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tikus punya reputasi sebagai hewan yang kotor dan menjijikan. Bahkan selama berabad-abad, hewan pengerat ini dituduh menjadi pembawa wabah yang memusnahkan sepertiga populasi Eropa.

Namun terlepas dari itu semua, faktanya tikus merupakan hewan yang cerdas. Salah satu buktinya adalah tikus ini.

Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (2/10/2020), seekor tikus berkantung raksasa Afrika bernama Magawa memiliki keahlian dalam membersihkan ranjau darat.

Baru-baru ini, tikus tersebut bahkan mendapatkan medali emas untuk jasanya membantu manusia menyingkirkan ranjau.

Baca juga: Mengejutkan, Tikus Mutan Bertubuh seperti Binaragawan Pulang dari Luar Angkasa

Medali yang diterima setara dengan George Cross, penghargaan dari Inggris atas kepahlawanan dan keberanian menghadapi bahaya yang ekstrim.

Magawa sendiri dilatih oleh organisasi nirlaba Anti-Personnel Landmines Removal Product Development (APOPO) di Tanzania untuk mendeteki bau bahan kimia di dalam alat peledak.

Tikus tersebut kemudian diterbangkan ke Kamboja dan bekerja sebagai tikus pendeteksi ranjau.

Kamboja memperkirakan ada sekitar 4 hingga 6 juta ranjau darat yang diletakkan di negara tersebut, antara tahun 1975 hingga 1998. Ranjau-ranjau darat itu telah menyebabkan lebih dari 64.000 korban.

Magawa sendiri selama bertugas telah menemukan 39 ranjau darat dan 28 item persenjataan yang belum meledak.

Baca juga: Tikus Mol Punya Imunitas terhadap Kanker, Kok Bisa?

 

Ia mampu membersihkan area seukuran lapangan tenis dalam 30 menit, sementara jika mengandalkan detektor logam, manusia memerlukan setidaknya empat hari.

"Magawa secara langsung menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang yang terkena dampak ranjau darat ini. Setiap penemuan yang dibuatnya mengurangi risiko cedera atau kematian penduduk setempat," ungkap Jan McLoughlin, Direktur Jenderal badan amal People's Dispensary for Sick Animals (PDSA).

Mengutip situs APOPO, tikus berkantung raksasa Afrika (Cricetomys Ansorgei) diketahui memiliki indera penciuman yang sangat baik.

Tak hanya membantu mengendus ranjau, tikus juga mampu mendeteksi penyakit seperti tuberkolosis.

Tikus ini ditemukan di sebagian besar Afrika sub-Sahara dan bersifat omnivora. Panjang kepala hingga ekor berkisar antara 30-35cm serta memiliki berat antara 1 hingga 1,3kg.

Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, Tikus Ini Mampu Hidup di Puncak Gunung Berapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com