Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Remdesivir untuk Indonesia, dari Harga hingga Efek Samping

Kompas.com - 02/10/2020, 10:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Obat antivirus remdesivir dengan merk dagang covifor untuk pasien Covid-19 akan segera didistribusikan di Indonesia.

Untuk diketahui, di masa lalu obat antivirus remdesivir digunakan dalam penanganan wabah Ebola. Obat ini pun sangat ampuh untuk perawatan.

Selama pandemi Covid-19, banyak negara menguji obat remdesivir untuk pasien virus corona dan memberikan hasil yang baik.

Berikut 5 fakta soal obat remdesivir covifor:

Baca juga: Lagi, Obat Ebola Remdesivir Disebut Lebih Cepat Pulihkan Pasien Corona

1. Diproduksi perusahaan farmasi India

Obat covifor diproduksi Hetero, perusahaan farmasi generik terkemuka di India dan produsen obat antiretroviral terbesar di dunia.

Produksi remdesivir covifor menggunakan standar yang telah disetujui oleh otoritas regulasi global yang ketat seperti USFDA dan EU.

Melalui anak perusahaan Hetero yang bernama PT Amarox Pharma Global berkolaborasi dengan Kalbe, obat covifor ini didistribusikan ke rumah sakit seluruh Indonesia.

2. Dapat izin BPOM

Obat covifor remdesivir sudah mendapat persetujuan Emergency Use Authorization (UEA) atau otoritas penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.

3. Hanya di RS

Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, obat remdesivir covifor hanya dijual dan didistribusikan di rumah sakit.

Hal ini berdasar keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyetujui obat remdesivir sebagai obat

"Karena ini (obat remdesivir) approval dari Badan POM sebagai otorisasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA), jadi semua penangannya atau distribusi obat covifor ini akan langsung ke rumah sakit," jelas Vidjongtius.

"Tidak bisa ke instalasi lain atau apotek, tapi langsung ke rumah sakit," imbuhnya.

Ilustrasi remdesivirSHUTTERSTOCK/Tobias Arhelger Ilustrasi remdesivir

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com