Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Planet Terpanas, Suhunya 3.200 Derajat Celsius

Kompas.com - 01/10/2020, 12:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber phys.org

KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa CHEOPS menemukan planet paling panas di alam semesta yang dinamai WASP-189b.

CHEOPS meruakan misi kolaborasi oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) di Swiss, di bawah naungan Universitas Bern dan bekerja sama dengan Universitas Jenewa.

Delapan bulan setelah CHEOPS memulai misinya, publikasi ilmiah menggunakan data yang didapat teleskop ruang angkasa itu akhirnya diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Dilansir Phys.org, Senin (28/9/2020), CHEOPS adalah misi ESA pertama yang didedikasikan untuk mengkarakterisasi exoplanet, bintang yang mengorbit di luar tata surya.

Baca juga: Ilmuwan: Planet Berlian Mungkin Saja Ada di Antara Exoplanet Galaksi Ini

Exoplanet pertama kali ditemukan pada 1995 oleh dua astronom Swiss, Michel Mayor dan Didier Queloz yang tahun lalu mendapat Hadiah Nobel untuk temuan ini.

Dengan menggunakan data CHEOPS, para ilmuwan melakukan riset mendetail tentang exoplanet WASP-189b.

"Pengamatan ini menunjukkan bahwa CHEOPS sepenuhnya melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan memenuhi ekspektasi," kata Willy Benz, profesor astrofisika di Universitas Bern dan kepala konsorsium CHEOPS.

Planet paling ekstrem di semesta

WASP-189b merupakan exoplanet yang mengorbit bintang HD 133112, salah satu bintang terpanas yang diketahui memiliki sistem planet.

Exoplanet WASP-189b ini berjarak 322 tahun cahaya dari bumi dan terletak di konstelasi Libra.

"WASP-189b sangat menarik karena ia adalah gas raksasa yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. Dibutuhkan kurang dari tiga hari untuk mengitari bintangnya," kata Monika Lendl, penulis utama studi dari Universitas Jenewa.

"Jarak (WASP-189b) dengan bintangnya sekitar 20 kali lebih dekat dibanding dari bumi ke matahari," imbuh Lendl yang juga anggota Pusat Kompetensi Nasional di Pusat Penelitian.

Planet WASP-189b menurut perkiraan ilmuwan ukurannya 1,5 kali lebih besar dibanding Jupiter, planet terbesar di tata surya.

Lebih lanjut Monika Lendl menjelaskan bahwa objek planet seperti WASP-189b sangat eksotis.

Exoplanet WASP-189b, planet paling ekstrem di tata surya yang suhunya mencapai 3.200 derajat Celsius.ESA via phys.org Exoplanet WASP-189b, planet paling ekstrem di tata surya yang suhunya mencapai 3.200 derajat Celsius.

"Mereka memiliki sisi siang permanen, yang selalu terpapar cahaya bintang. Dan oleh karena itu, sisi satunya adalah malam permanen," katanya.

Ini artinya, iklim WASP-189b sangat berbeda dengan iklim Planet Jupiter dan Saturnus yang ada di tata surya kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com