Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral Gadis 20 Tahun Lumpuh akibat Minum Boba, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 28/09/2020, 20:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Namun, benarkah terlalu banyak mengonsumsi boba atau bubble tea bisa menyebabkan diabetes hingga kelumpuhan?

Menjawab persoalan ini, pada Senin (28/9/2020), Kompas.com menghubungi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes dr Wismandari Wisnu SpPD-KEMP.

Menurut Wismandari, seseorang yang banyak mengonsumsi makanan atau minuman mengandung lemak dan gula maka akan mudah terkena diabetes.

"Tapi, ini bukan proses yang cepat, perlu waktu agar gula darah seseorang bisa naik, kemudian menjadi pra-diabetes dan akhirnya menjadi diabetes," kata dia.

Bahayanya, ketika sudah dalam kondisi diabetes pun, terkadang seseorang belum mengalami gejala, sehingga tidak segera berkonsultasi dengan ke dokter.

Wismandari mengatakan, sering kali pasien datang ke dokter justru karena komplikasi dari diabetes, seperti berikut:

- Serangan jantung

- Stroke

- Gagal ginjal

- Kebutaan

- Luka di kaki yang sukar sembuh

- Kesemutan atau baal (nyeri)

- Impotensi

- Keputihan dan lain-lain

"Atau datang karena infeksi, tapi kemudian didapatkan kadar gula darah yang tinggi," kata dia.

Baca juga: Diabetes Melitus, Kenali Faktor Risiko sampai Gejalanya

Kelumpuhan karena diabetes

Seperti yang terjadi pada R, menurut dia, bukanlah sesuatu yang terjadi secara mendadak.

Kemungkinan gula darah sudah meningkat selama beberapa waktu tanpa disadarinya karena tidak ada gejala apa pun.

"Dan itu sering terjadi (gula darah naik tanpa ada gejala fisik)," jelasnya.

Setelah beberapa lama gula dalam darah meningkat, maka komplikasi mulai terjadi.

Salah satunya adalah komplikasi saraf, bisa saraf perifer berupa kesemutan, baal, atau nyeri yang paling sering terjadi di ujung kaki atau tangan, dan komplikasi berupa stroke yang bisa menyebabkan lumpuh.

"Komplikasi yang juga sering terjadi adalah ke kaki, di mana terjadi kerusakan pada saraf tepi dan juga aliran darah, sehingga jika terjadi luka sukar untuk sembuh, kemudian bisa diamputasi," ujarnya.

Baca juga: Gadis di China Tewas Tersedak Boba Tea, Kok Bisa Bikin Sulit Napas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com