Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Bisa Menyebar di Udara, Amankah Bersepeda Saat Pandemi?

Kompas.com - 28/09/2020, 17:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas bersepeda masih menjadi tren untuk mengurangi kebosanan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir di Indonesia.

Padahal, ada semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menyebar di udara (airborne).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menyatakan bahwa penularan Covid-19 bisa melalui udara pada bulan Juli lalu.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, amankah bersepeda di tengah pandemi Covid-19 jika penularan virus bisa terjadi melalui udara?

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Fakta Unik Letusan Tambora Ternyata Turut Lahirkan Sepeda

Menanggapi persoalan ini, pakar epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebenarnya, tidak masalah untuk bersepeda di tengah pandemi ini, asalkan di lingkungan terbatas.

Bersepeda di lingkungan terbatas yang dimaksud adalah tempatnya tidak ramai dan bersepedanya tidak dalam rombongan yang banyak.

"Karena dengan aktivitas bersepeda beramai-ramai misalnya, ya itu akan sedikit banyak punya potensi berkontribusi (meningkatkan penyebaran dan penularan Covid-19), ya kecuali (bersepeda) itu dilakukan dengan orang terdekat, dalam satu rumah dalam hal ini (terdekat)," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Dicky menuturkan, potensi penularan yang bisa terjadi ketika bersepeda di luar ruangan sebenarnya cukup kecil, jika dikaitkan dengan risiko penularan melalui udara atau airbone.

Baca juga: WHO Ungkap Virus Corona Menyebar di Udara, Berikut Bukti Penelitiannya

"Kalau di luar ruangan untuk airbone (penularan melalui udara), apalagi jaraknya (antar pesepeda) jauh, itu kecil (potensinya), karena di luar ruangan itu sirkulasinya lebih baik," jelasnya.

Akan tetapi, yang menjadi masalah dan seringkali terjadi adalah ketika ada interaksi atau kontak dengan orang lain, misalnya pada saat makan bersama, membeli makanan, berkumpul-kumpul, berbagi minuman dan makanan apalagi berbagi peralatan bersama.

"Nah ini yang menjadi potensi (penularan Covid-19)," ucap dia.

Oleh karena itu, Dicky menegaskan, dalam situasi seperti ini adalah bijak dan tepat apabila kita bisa membatasi diri menjadi cukup dengan kerabat atau kalangan terdekat saja.

"Karena kita tidak tahu potensi risiko setiap orang yang ada di luar keluarga kita, karena mereka kan mobilitasnya tidak kita ketahui, itu yang harus dilakukan," tuturnya.

Baca juga: Bersepeda Pakai Masker Sebabkan Kematian, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com