Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Covid-19 Tembus 1 Juta, Ini Bedanya dengan Pandemi Lain

Kompas.com - 28/09/2020, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pandemi virus corona baru SARS-CoV-2 telah melewati tonggak sejarah dengan lebih dari satu juta kematian.

Jumlah korban Covid-19 ini lebih tinggi dibanding virus modern lain dan sejauh ini lebih mematikan dibanding flu Spanyol seabad lalu.

Dilansir AFP, Senin (28/9/2020), jumlah kematian akibat Covid-19 dapat dipakai untuk membandingkannya dengan epidemi lain yang terjadi di masa lalu.

Baca juga: WHO Prediksi 2 Juta Kematian Global Sebelum Vaksin Covid-19 Ditemukan

Virus abad ke-21

SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab atas infeksi Covid-19 adalah virus paling mematikan di abad ke-21.

Pada tahun 2009, virus H1N1 atau flu babi, menyebabkan pandemi global dan mengakibatkan 18.500 orang meninggal. Namun jurnal medis The Lancet merevisi jumlah kematian itu menjadi 151.700 hingga 575.400 orang tewas karenanya.

Pada 2002-2003, virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang muncul di China adalah jenis virus corona pertama yang memicu ketakutan global. Namun ternyata, penyakit ini hanya menewaskan 774 orang dalam jumlah korban terakhir.

Epidemi flu

Korban Covid-19 sering dibandingkan dengan flu musiman yang mematikan, meskipun ini jarang menjadi berita utama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), flu musiman menyebabkan 650.000 kematian secara global.

Pada abad ke-20, dua pandemi flu bukan musiman, yakni flu Asia pada 1957-1958 dan flu Hong Kong pada 1968-1970 masing-masing menewaskan sekitar satu juta orang. Total tersebut berdasar perhitungan yang dilakukan saat itu.

Kondisi saat terjadi pandemi flu Asia dan Hong Kong berbeda dengan pandemi Covid-19.

Hal itu terjadi sebelum globalisasi mengintensifkan dan mempercepat pertukaran dan pergerakan ekonomi. Kondisi di masa lalu dapat memicu penyebaran virus mematikan dengan cepat.

Bencana terbesar pandemi modern hingga saat ini adalah pandemi flu tahun 1918-1919 yang juga dikenal sebagai flu Spanyol. Menurut penelitian yang terbit tahun 2000-an, flu Spanyol membunuh sekitar 50 juta orang.

Barak yang diperuntukkan penderita flu Spanyol di Camp Funston, Kansas, 1918.Otis Historical Archives, National Museum of Health and Medicine Barak yang diperuntukkan penderita flu Spanyol di Camp Funston, Kansas, 1918.

Virus tropis

Jumlah kematian akibat virus corona baru sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan demam berdarah Ebola, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 dan dalam wabah terakhir 2018-2020 menewaskan hampir 2.300 orang.

Dalam empat dekade, wabah Ebola secara berkala telah menewaskan sekitar 15.000 orang, semuanya di Afrika.

Ebola memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19, yakni sekitar 50 persen orang yang terinfeksi meninggal karenanya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com