Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Sepi Gempa dan Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Kata Ahli

Kompas.com - 27/09/2020, 18:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Dalam riset tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Jawa diungkapkan tentang zona sepi gempa.

Zona tersebut terungkap melalui analisis inversi data GPS yang dilakukan para peneliti untuk mendeteksi potensi gempa besar yang mungkin terjadi di Pulau Jawa bagian selatan.

Salah satu anggota tim peneliti tersebut, Endra Gunawan mengatakan bahwa sejarah gempa bumi besar di kawasan Pulau Jawa tidak diketahui atau tidak terdokumentasi.

Tidak seperti gempa besar yang terjadi pada Aceh pada tahun 2004 lalu, yang ternyata gempa seperti itu pernah terjadi di masa lalu. Dosen Teknik Geofisika ITB itu mengatakan sejarah itu terungkap setelah sejumlah peneliti melakukan pengambilan sampel pascagempa Aceh tahun 2004.

Berdasarkan studi paleoseismologi tersebut terungkap bahwa gempa besar di Aceh itu pernah terjadi pada 600 tahun yang lalu.

Baca juga: Riset ITB Ungkap Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Penjelasannya

 

Lantas, bagaimana hubungannya dengan gempa besar dan potensi tsunami 20 meter di Selatan Jawa?

"Karena gempa itu siklus, maka ada saatnya di mana suatu wilayah mengumpulkan energi, jadi belum terjadi gempa. Energi-energinya baru dikumpulkan, lalu akan dilepaskan saat gempa," kata Endra saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Dalam studi potensi tsunami dan gempa besar yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pekan lalu, Prof. Ir. Sri Widyantoro, ketua riset tersebut mengungkapkan adanya zona sepi gempa.

Dalam sebuah virtual meeting beberapa waktu lalu, dia mengatakan riset ini berdasarkan analisis multi-data, yakni inversi data GPS dari selatan Jawa bagian barat, tengah dan timur, serta data gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Lewat Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, Memahami Gempa Megathrust

 

Lantas, apa itu zona sepi gempa dan hubungannya dengan potensi tsunami 20 meter di Selatan Jawa?

Sri Widyantoro mengungkapkan bahwa di kawasan Selatan Jawa, ada daerah-daerah yang relatif sepi gempa. Adanya gap seismisitas ini, kata dia, yang menarik untuk dicari tahu. Sebab, apakah di daerah tersebut memang hanya ada pergerakan perlahan, sehingga gempa tidak terjadi.

"Atau sebaliknya, sedang terjadi locking, ada daerah yang terkunci, sehingga tidak dapat bergerak," ungkap Sri Widyantoro.

Sehingga riset yang dilakukan para tim peneliti ini tidak hanya berkaitan dengan gempa bumi, tetapi juga data inversi GPS, yang dapat menjelaskan mengapa locking itu terjadi.

Ilustrasi Gempa BumiKOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Ilustrasi Gempa Bumi

Bagi peneliti, kawasan Selatan Jawa sangat menarik. Sebab, seperti diketahui pada awal 2018 terjadi gempa bumi Lebak di selatan Jawa Barat, yang berjarak 210 km dari Jakarta.

Uniknya, gempa bumi berkekuatan M 6,1 yang relatif kecil jika dibandingkan dengan gempa megatrust, namun guncangannya cukup besar saat itu.

Data GPS ungkap zona sepi gempa

Berdasarkan inversi data GPS, peneliti menemukan di sebelah timur Jawa Barat terdapat area yang mengalami locking. Sri Widyantoro mengungkapkan daerah tersebut menyimpan energi yang besar.

"Lalu disimulasikan, kalau melepas gempa nanti magnitudonya seberapa besar dan tsunaminya setinggi apa," kata Sri Widyantoro.

Baca juga: IOWave20 Latihan Mitigasi Tsunami, BMKG Target Sesuaikan SOP dan Kondisi Pandemi

 

Lebih lanjut dia mengatakan di Selatan Jawa, jika di-overlay dengan seismisitas (data gempa) BMKG terlihat memang di beberapa area di Jawa Barat terdapat zona sepi gempa.

Kendati semuanya tidak konsten, namun di Jawa Barat korelasinya jelas adanya locking slip deficit dengan data gempa BMKG. Selanjutnya, para peneliti melakukan simulasi menggunakan model hasil inversi GPS.

"Di Jawa Barat saja, untuk periode ulang 400 tahun itu bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter di sekitar selatan Banten. Semakin ke timur, semakin kecil," ungkap Sri Widyantoro.

Apabula dipecah, lanjut dia, di segmen bagian timur, maka sekitar selatan Jawa Timur, potensi tsunami yang terjadi tinggi gelombang sekitar 12 meter.

"Namun, dalam riset ini tetap diharapkan adanya studi lanjutan. Dalam pemodelan kami belum ada mengenai bagaimana kalau gempa besar menyebabkan longsoran di bawah laut," jelas Sri Widyantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com