Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
LH Makmun

LH Makmun adalah pensiunan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dokter spesialis penyakit dalam, subspesialis jantung dan geriatri. Selain menangani bidang medis, LH Makmun aktif juga dalam pengembangan pendidikan kedokteran sampai tingkat Nasional. Pernah dipercaya memimpin proyek World Bank-Dikti (HWS Dikti) dengan program pembaharuan sistem kurikulum nasional Fakultas Kedokteran.

Kisah dari Cape Town, Transplantasi Jantung yang Membawa Harapan

Kompas.com - 26/09/2020, 17:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namanya beredar ke seluruh dunia sebagai pionir transplantasi jantung. Beliau adalah seorang ahli bedah jantung dari Afrika Selatan, putra seorang pastor, lulusan universitas di Cape Town, kemudian mendapat beasiswa belajar ke Minneapolis, Amerika Serikat, untuk mendalami bedah jantung di bawah bimbingan tokoh bedah jantung dunia.

Sepulangnya dari Amerika, dia tidak serta merta langsung melakukan operasi transplantasi jantung, tetapi ikut dulu dalam transplantasi ginjal, terutama untuk mempelajari masalah anti imun, kemudian mencobakan transplantasi pada anjing. Selanjutnya mempersiapkan tim. Pasien-pasien (resipien) yang akan dilakukan transplantasi sudah disiapkan.

Sebetulnya sudah ada juga calon-calon donor, tetapi karena politik apartheid masih berlaku, calon donor yang bukan berasal dari etnis kaukasia (kulit putih), ditolak. Terpaksalah para pasien calon resipien menunggu, yang umumnya pasien dengan diagnosis gagal jantung berat dengan keluhan sesak napas yang hebat.

Tibalah di awal Desember 1967, terjadi kecelakaan lalu lintas di kota Cape Town.

Sebuah mobil sedan parkir di pinggir jalan, dekat lampu merah. Seorang wanita muda lantas turun dari mobil tersebut, daan menyeberang ke toko roti untuk membeli roti; sedangkan anggota keluarga lainnya menunggu di mobil.

Pada saat wanita muda ini mau kembali ke mobil, menyeberang zebra cross, tiba-tiba ada sebuah mobil melaju kencang dan menabrak wanita muda yang malang ini. Dia dibawa ke rumah sakit Groote Schuur.

Di rumah sakit tersebut, Dr. Christiaan Barnard ikut menangani dan setelah melihat bahwa pasien sudah meninggal, Dr. C. Barnard berdiskusi dengan ayah penderita, untuk kemungkinan menyumbangkan organ jantung dan ditransplantasikan kepada pasien yang sangat membutuhkan, yaitu pasien dengan diagnosis gagal jantung berat tadi.

Singkat kata, ayah wanita malang tadi dan seluruh keluarga menyetujui untuk menyumbangkan organ jantung kepada pasien yang sangat membutuhkan, sehingga memberi kemungkinan kepada pasien ini untuk dapat hidup lebih lama.

Tindakan selanjutnya adalah melakukan harvesting (operasi mengambil organ) dari donor di kamar operasi, kemudian setelah itu operasi transplantasi (menanamkan organ) pada resipien di kamar operasi di sebelahnya. Kebetulan saudara kandung Dr. C. Barnard ini adalah juga dokter bedah, sehingga mereka saling membantu.

Peristiwa bersejarah di bidang kedokteran, khususnya kardiologi ini, terjadi pada tanggal 3 Desember 1967.

Operasi berjalan lancar, pasien sudah recovery (penyembuhan), tetapi sayangnya dalam hitungan minggu, pasien terkena pneumonia (radang paru), sehingga meninggal dunia. Namun demikian pasien-pasien yang ditransplantasi selanjutnya, berhasil dengan baik dan dapat bertahan hidup sampai bertahun-tahun lamanya.

Dunia kedokteran berterima kasih kepada Dr. Christiaan Barnard dan selalu mengenang jasa beliau.

Sekarang ini banyak negeri di seluruh dunia, termasuk Saudi Arabia, Iran, Malaysia telah melakukan operasi transplantasi jantung dengan hasil yang baik dan bertahan hidup lama. Negeri-negeri tetangga kita selain Malaysia, seperti Taiwan, Thailand, Singapore, Vietnam sudah melakukan sejak beberapa tahun lalu.

Demikianlah sekelumit sekilas pandang dari Cape Town- Tanjung Harapan.

Jakarta, 2020.

LH Makmun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com