Selain cuci muka di pagi dan sore hari, ahli menyarankan untuk membilas muka setelah mengeluarkan banyak keringat, seperti setelah berolahraga dan setelah mengenakan topi atau helm pada hari yang cerah.
Ini karena keringat dapat menyebabkan bakteri menumpuk di atas kulit.
Gonzalez dan Choudhary setuju bahwa diet tinggi gula rafinasi, seperti soda atau roti putih, juga dapat menyebabkan jerawat.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa produk susu dan makanan tinggi indeks glikemik seperti permen, soda, susu beras, sereal cornflake, dan bahkan kentang dapat menyebabkan produksi minyak berlebih dan memperburuk jerawat.
Studi lain yang terbit tahun 2010 menunjukkan bahwa gula meningkatkan insulin. Ini tidak hanya menyebabkan respons peradangan dalam tubuh, tetapi juga menghasilkan androgen penyebab minyak.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Ukuran Kaki Kanan dan Kiri Berbeda?
Sel kulit mati dan bakteri menumpuk di pori-pori
Propionibacterium acnes adalah bakteri yang umum ditemukan di wajah. Bakteri ini bisa menyebabkan jerawat jika bertemu dengan minyak atau sel kulit mati.
Gonzalez mengatakan, sel kulit mati dapat menumpuk di pori-pori jika Anda tidak mencuci muka dengan benar.
Bakteri kemudian dapat memakan sel kulit mati tersebut kemudian berkembang biak di pori-pori.
"Bakteri bertelur dan terperangkap di dalam pori-pori bersama sel kulit mati. Penyumbatan ini akan memicu peradangan dan menimbulkan jerawat," kata Choudhary.
Peradangan terjadi ketika tubuh mendorong sel darah putih ke suatu area untuk melawan infeksi.
Kotoran, minyak, dan sel kulit menyebabkan berbagai bentuk jerawat dan komedo, antara lain:
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Kebotakan Pria Dimulai dari Atas Kepala?
Aktivitas hormonal bisa memicu timbulnya jerawat
Androgen adalah hormon maskulin, seperti testosteron, yang meningkatkan produksi minyak di kulit.
Pria memiliki lebih banyak androgen. Itulah sebabnya kulit pria lebih tebal, lebih berminyak, dan lebih banyak memproduksi rambut. Namun, wanita juga memiliki hormon androgen.
Saat masih anak-anak, kita tidak memiliki banyak androgen di tubuh.
Namun, saat mencapai usia pubertas, kadar hormon androgen meningkat dan ini menyebabkan perubahan pada tubuh.
Kadar hormon yang terganggu, di mana perempuan menghasilkan lebih banyak estrogen dan androgen atau pria memiliki lebih banyak testosteron, itu akan berkontribusi menyebabkan jerawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.